Bagikan:

Dipanggil Penyidik KPK, Sekjen PDIP Hasto Siap Kooperatif

Sekjen PDIP, Hasto menegaskan tidak ada upaya untuk melarikan diri ataupun upaya lain yang akan menghambat jalannya proses hukum di lembaga antisurah tersebut.

NASIONAL

Kamis, 09 Jan 2025 16:35 WIB

Author

Shafira Aurel

Hasto

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku memiliki puluhan video dugaan korupsi para petinggi negeri. (Foto: ANTARA/Fauzan/agr)

KBR, Jakarta- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan siap memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 13 Januari 2025. Ia mengatakan sudah mendapatkan surat pemanggilan itu.

Sekjen PDIP, Hasto menegaskan tidak ada upaya untuk melarikan diri ataupun upaya lain yang akan menghambat jalannya proses hukum di lembaga antisurah tersebut.

Hasto mengaku tak ada persiapan khusus yang dilakukan jelang pemanggilan itu.

"Saya memahami keseluruhan jalan politik dari PDI perjuangan, jalan politik dari Bung Karno dan ibu Megawati Soekarnoputri. Sehingga terhadap proses ini akan saya jalani dengan penuh tanggung jawab, dengan kepala tegak. Karena saya juga tau sejak awal konsekuensinya ketika memperjuangkan demokrasi, prinsip-prinsip bekerjanya negara hukum yang sudah dicampurtangani kekuasaan," ujar Hasto dalam konferensi pers, Kamis (9/1/2025).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berharap kasus yang tengah menyeret dirinya ini tak ditunggangi kepentingan pihak tertentu.

"Kebenaran akan menemukan jalannya, dan akan terungkap," ucapnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.

Hasto menjadi tersangka korupsi untuk dua kasus yang saling berkaitan, yakni kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku, dan kasus perintangan penyidikan dalam upaya KPK menangkap Harun Masiku (HM) yang telah berstatus buron sejak 2020.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending