Bagikan:

Diminta Patungan Program MBG, Bupati Banyuwangi Pilih Tunggu Arahan

"Karena sampai saat ini pun pemerintah daerah masih belum bisa mencairkan anggaran"

NASIONAL

Kamis, 23 Jan 2025 15:00 WIB

MBG Banyuwangi

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat simulasi makan gratis MBG di SDN 5 Kecamatan Glagah, Selasa (17/09/24). (Pemkab)

KBR, Banyuwangi-  Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memilih lebih menunggu intruksi pemerintah pusat terkait pelaksaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerahnya. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, hingga saat ini program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi, masih belum terlaksana. 

Kata Ipuk, menyikapi intruksi kemendagri yang meminta pemerintah daerah untuk ikut mendanai Program Makan Brgizi Gratis, pihaknya lebih memilih arahan dari pemerintah pusat.

“Kita masih menunggu bagaimana prosedurnya, karena sampai saat ini pun pemerintah daerah masih belum bisa mencairkan anggaran karena memang masih ada aturan yang belum diselesaikan. Mungkin ada kebijakan baru yang perlu difahami,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (23/1/2025) di Banyuwangi.

Dia menjelaskan,  saat ini masih berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional, terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis tersebut. Hingga saat ini, Pemerintah Daerah masih belum bisa mencairkan anggaran karena penyesuaian aturan atau kebijakan yang baru.


Baca juga:

Sebelumnya, Wamendagri Bima Arya, meminta pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi mendanai program Makan Bergizi Gratis. Meski demikian kata dia, hal itu tidak wajib. Menurut Bima Arya, rencana patungan pendanaan Program Makan Bergizi Gratis tersebut oleh pemerintah daerah kini masih dalam tahap singkronisasi.

Kabupaten Banyuwangi hingga akhir Januari 2025 masih belum bisa dilaksanakan Program Makan bergizi Gratis. Dandim 0825 Banyuwangi, Joko Sukoyo, menyatakan pelaksanaan program tersebut masih menunggu intruksi dari Badan Gizi Nasional

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending