Bagikan:

Cabai Surplus, tetapi Harga Naik, Kementan Kasih Penjelasan

Ada surplus atau kelebihan hasil produksi 23.349 ribu ton.

NASIONAL

Senin, 20 Jan 2025 11:34 WIB

Cabai Surplus, tetapi Harga Naik, Kementan Kasih Penjelasan

Harga cabai rawit merah naik di tengah surplus produksi. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Kementerian Pertanian mengeklaim produksi cabai rawit Januari tahun ini surplus. Menurut data Kementan, jumlah produksi cabai rawit Januari 2025, sekitar 111.041 ribu ton, sementara kebutuhan bulanan 87.692 ribu ton. Artinya, ada surplus atau kelebihan hasil produksi 23.349 ribu ton.

Surplus terjadi di tengah tingginya harga cabai rawit belakangan ini. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Suwandi memperkirakan, kenaikan terjadi karena faktor distribusi antardaerah.

"Kondisi cabai rawit ini yang tadi berpengaruh harga naik. Ini neracanya daerah-daerah merah ataupun yang hijau. Jadi, sentra-sentranya itu ada di warna hijau. Secara hitungan kalkulasi nasional sebenarnya kebutuhan 87 masih ada lebih 23 ribu ton. Nah, ini berarti nanti ada disparitas. Karena daerah sentra dan nonsentra membutuhkan perlu aspek distribusi," kata dia saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar daring dan luring, Senin, (20/01/25).

Suwandi menjabarkan 20 kabupaten/kota surplus cabai rawit, di antaranya Kediri, Malang, Probolinggo, Aceh Tengah, dan Garut. Namun, di sisi lain, ada 20 kabupaten/kota yang defisit atau kekurangan cabai rawit, di antaranya Karawang, Bogor, Kota Surabaya, Tangerang, dan Kota Tangerang.

Ia mendorong upaya memperlancar distribusi dari daerah sentra cabai rawit yang surplus, ke wilayah yang defisit.

"Mohon nanti di-share kabupaten-Kabupaten, ini untuk melakukan upaya minimal kalau di Jawa aksesibilitas lancar, daerah sentra ke nonsentra akan lebih mudah," kata dia.

Baca juga:

Pada pekan lalu Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan sejumlah faktor pemicu kenaikan harga cabai rawit merah di Indonesia. Faktor tersebut adalah cuaca ekstrem, banjir, hingga serangan hama yang mengakibatkan produksi dan pasokan menurun.

Kenaikan harga komoditas cabai rawit terjadi di hampir seluruh wilayah di tanah air. Semisal di beberapa daerah terutama di Jawa Timur, yang merupakan sentra penghasil cabai. Di sana, ada sejumlah daerah gagal panen lantaran musim hujan, dan lahannya kebanjiran. Itu sebab harga cabai mencapai Rp85 ribu per kilogram di tingkat petani untuk jenis rawit merah.

Per hari ini, pukul 11.40 WIB, berdasarkan data bi.go.id/hargapangan, harga cabai rawit merah rata-rata di semua provinsi Rp73.550 per kilogram. Turun 14,28 persen dibanding akhir pekan lalu.

Dibanding tanggal yang sama di bulan lalu tahun 2024, harga cabai rawit merah bervariasi di setiap provinsi. Terendah ada di Nusa Tenggara Barat, yakni Rp28.450 per kilogram, tertinggi ada di Maluku, yaitu Rp78.750 per kilogram.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending