KBR, Jakarta– Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengajak pendukungnya mempertahankan negeri ini agar tidak menjadi negara kekuasaan. Dia tidak ingin negara hanya dipimpin oleh satu keluarga.
Itu dikatakan eks-Gubernur DKI Jakarta itu saat kampanye akbar di Yogyakarta, Selasa (23/1/2024).
“Negara hukum, penguasa diatur hukum, negara kekuasaan, penguasa mengatur hukum. Kita tidak ingin jadi negara kekuasaan di mana hukum ditekak-tekuk sesuai kepentingan penguasa, hukum diubah-ubah sesuai kemauan pemegang kekuasaan,” kata Anies.
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menambahkan, saat ini terjadi pembiaran praktik-praktik pelanggaran hukum, semisal korupsi.
Baca juga:
- Naikkan Elektabilitas, TPN: Ganjar-Mahfud Fokus Kampanye Door - to-Door
- Khofifah Target Prabowo-Gibran Menang Signifikan di Jawa Timur
Lebih jauh Anies menyampaikan sejumlah masalah yang membebani masyarakat. Antara lain kenaikan harga beras, sempitnya lapangan kerja hingga tingginya biaya pendidikan.
“Tanggal 14 Februari, bangsa ini diberi kesempatan. Kita diberi tiga pilihan apakah kita akan meneruskan yang kita saksikan seperti tadi, apa mau kita teruskan?
“Tidak!” sahut massa aksi.
“Berarti kita harus lakukan perubahan,” ucap Anies.
Editor: Muthia Kusuma