KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang menyebut banjir yang merendam sembilan kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat sejak dua pekan lalu belum surut.
Kepala Pelaksana BPBD Sintang, Abdul Syufriadi mengatakan sebanyak 28.463 jiwa terdampak banjir dan 95 jiwa diantaranya terpaksa mengungsi. Dia mengeklaim, BPBD telah melakukan langkah penanganan.
"Setelah kita melihat perkembangannya, ternyata curah hujan masih terjadi, sangat ekstrem, mengakibatkan banjir itu bertambah naik. Pemerintah juga telah melakukan upaya-upaya, telah menetapkan status tanggap darurat bencana yang ditandatangani oleh Pak Bupati Sintang yaitu berhitung mulai dari tanggal 22 Januari kemarin. Kemudian langkah-langkah kami yang lain yang kami lakukan kami tentunya menangani bencana banjir secara terpadu dan terintegrasi," kata Abdul Syufriadi dalam siaran Teropong Bencana di Kanal Youtube BNPB, Rabu (24/1/2024).
Baca juga:
- Pertengahan Januari 2024, 38 Bencana Terjadi dalam Sepekan
- Siklon Tropis Anggrek Masuk RI, Waspada Cuaca Ekstrem
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ketinggian banjir antara 50-200 centimeter.
Beberapa kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Sintang, Binjai Hulu, Tempunak, Serawai, Sepauk, Ketungau Hilir, Kelam Permai, Dedai, dan Kayan Hilir.
Kerugian materil akibat banjir tersebut antara lain 3.659 unit rumah terdampak, 116 jembatan terdampak, dan 134 unit fasilitas umum terdampak.
BNPB mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring dengan masuknya musim penghujan.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalimantan Barat berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di Sintang dan beberapa wilayah lainnya.
Editor: Agus Luqman