KBR, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebut penggunaan listrik untuk malam pergantian tahun 2024 mengalami realisasi beban puncak sebesar 35 gigawatt (GW). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, angka ini naik 11 persen dari beban puncak tahun sebelumnya.
"Beban puncak 35 gigawatt meningkat 11 persen dibanding dengan beban puncak setahun yang lalu. Artinya adalah jalannya pembangunan berjalan dengan lancar, pertumbuhan listrik berjalan dengan baik, dan kami PLN mampu juga menyediakan pasokan listrik sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan pertumbuhan yang ada,” ujar Darmawan dalam keterangan pers, Senin (1/1/2024).
Darmawan mengeklaim, cadangan pasokan listrik dalam keadaan cukup dan aman.
Dia menyebut realisasi daya mampu memasok seluruh pembangkit listrik lebih tinggi dari beban puncak yakni sebesar 50 GW.
"Pasokan listrik yang cukup ini didukung dengan pasokan energi primer pembangkit yang juga dalam status sangat aman. Dengan rata-rata hari operasi (HOP) di atas 20 hari, lebih tinggi dari standar HOP yang ditetapkan pemerintah yaitu 15 hari," katanya.
Baca juga:
- Transisi Energi dan Kebutuhan Dana Setop Energi Kotor
- PLN Ajukan PMN Rp10 Triliun untuk Listrik Daerah 3T
Editor: Wahyu S.