"Saya ingin mengajak Jepang melakukan investasi di Natuna. Saya mengapresiasi kerja sama di Natuna, yaitu pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu untuk fase pertama. Saya harapkan, usulan pendanaan untuk fase kedua dapat segera ditindaklanjuti," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (10/01/2020).
Jokowi mengatakan, investasi di sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu prioritas pemerintah Indonesia. Jepang, menurut Jokowi, adalah salah satu mitra utama bagi Indonesia untuk kerja sama ekonomi.
Ia berkata, Motegi bisa bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk membicarakan berbagai kerja sama bilateral secara lebih detail.
Tengok juga laporan lain:
- Menko Luhut: Pemerintah Tak Akan Korbankan Lingkungan Demi Ekonomi, Tapi...
- Koalisi Sipil: Perjanjian RCEP Tidak Pro-Rakyat, Pemerintah Harus Transparan
Sebelumnya, pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) telah mengucurkan dana hibah sebesar 2,5 miliar yen, atau sekitar Rp324 miliar untuk mengembangkan sektor perikanan di Indonesia. Salah satu proyek yang mendapat hibah JICA adalah Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, sebesar 983 ribu yen. Dana itu untuk mereklamasi, pembangunan jalan, drainase, dermaga, balai nelayan, serta fasilitas mengubah air payau menjadi air tawar.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sedangkan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu, didampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan beberapa delegasi.
Ikuti juga informasi terkait lainnya:
- Kuartal I 2019, Pulau Jawa Masih Jadi Tujuan Investasi Terbesar
- Jokowi Perintahkan Semua Menteri Cabut Aturan Penghambat Investasi
Editor: Rony Sitanggang