KBR, Tulungagung- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak kaum santri di Tulungagung, Jawa Timur menjadi penggerak budaya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuannya kata dia sehingga tidak terjadi konflik SARA seperti yang terjadi di kawasan timur tengah.
Jusuf Kalla saat berkunjung ke Pondok Modern Darul Hikmah, di Desa Tawangsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung mengatakan, pendidikan pesantren di daerah telah teruji dalam hal toleransi, baik dengan sesama umat musim maupun dengan masyarakat umum lainnya. Kalla menegaskan, toleransi harus dilakukan oleh kaum minoritas kepada mayoritas, maupun kaum mayoritas kepada minoritas.
JK bersyukur, meskipun sempat terjadi sejumlah konflik berbau SARA, namun tingkat toleransi antar umat beragama masih relatif tinggi, sehingga tidak sampai membesar dan menimbulkan kekacauan.
"Kita sedih melihat dunia Islam pada dewasa ini, dimana hampir sebagian besar negara-negara di timur tengah kacau balau, saling membunuh, saling membakar, saling mengebom. Kita sedih, karena kalau dulu Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah, sekarang umat Islam di Syiria, Iraq, Libya hijrahnya ke Jerman," kata JK saat meresmikan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Darul Hikmah di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (16/1).
Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan, selain toleransi, pemerintah berharap kaum pesantren juga ikut mendorong kemajuan ekonomi negara, melalui kiprah para santri dalam berbagai kegiatan perekonomian.
Menurut dia, di tengah perkembangan jaman, pesantren dituntut untuk mengikutinya, termasuk memberikan bekal kepada para santri dengan ketrampilan maupun kemampuan agar bisa mandiri dalam bidang ekonomi.
Editor: Rony Sitanggang