Bagikan:

Kunjungi Ponpes di Tulungagung, Wapres JK Ajak Santri Perkokoh Toleransi

"Kita sedih melihat dunia Islam pada dewasa ini, dimana hampir sebagian besar negara-negara di timur tengah kacau balau, saling membunuh, saling membakar, saling mengebom."

BERITA | NASIONAL

Senin, 16 Jan 2017 20:37 WIB

Kunjungi Ponpes di Tulungagung, Wapres JK Ajak Santri Perkokoh  Toleransi

Pesantren Darul Hikmah Tulungagung, Jatim. (Sumber: Darul Hikmah).


KBR, Tulungagung- Wakil Presiden   Jusuf Kalla mengajak kaum santri di Tulungagung, Jawa Timur menjadi penggerak budaya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuannya kata dia  sehingga tidak terjadi konflik SARA seperti yang terjadi di kawasan timur tengah.

Jusuf Kalla saat berkunjung ke Pondok Modern Darul Hikmah, di Desa Tawangsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung mengatakan, pendidikan pesantren di daerah telah teruji dalam hal toleransi, baik dengan sesama umat musim maupun dengan masyarakat umum lainnya. Kalla   menegaskan, toleransi harus dilakukan oleh kaum minoritas kepada mayoritas, maupun kaum mayoritas kepada minoritas.

JK bersyukur, meskipun sempat terjadi sejumlah konflik berbau SARA, namun tingkat toleransi antar umat beragama masih relatif tinggi, sehingga   tidak sampai membesar dan menimbulkan kekacauan.

"Kita sedih melihat dunia Islam pada dewasa ini, dimana hampir sebagian besar negara-negara di timur tengah kacau balau, saling membunuh, saling membakar, saling mengebom. Kita sedih, karena kalau dulu Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah, sekarang umat Islam di Syiria, Iraq, Libya hijrahnya ke Jerman," kata JK saat meresmikan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Darul Hikmah di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (16/1).  

Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan, selain toleransi, pemerintah berharap kaum pesantren juga ikut mendorong kemajuan ekonomi negara, melalui kiprah para santri dalam berbagai kegiatan perekonomian. 
Menurut dia, di tengah perkembangan jaman, pesantren dituntut untuk mengikutinya, termasuk memberikan bekal kepada para santri dengan ketrampilan maupun kemampuan agar bisa mandiri dalam bidang ekonomi. 


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending