Bagikan:

Bendera Merah Putih Bertuliskan Syahadat, Wiranto: Tindakan Tegas

"Saya tanya kepada kamu? Itu melanggar hukum apa enggak?"

BERITA | NASIONAL

Rabu, 18 Jan 2017 16:50 WIB

Bendera Merah Putih Bertuliskan Syahadat, Wiranto: Tindakan Tegas

Merah putih dengan coretan saat aksi FPI di Mabes Polri. (Sumber: Youtube)


KBR, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menanggapi soal kemunculan bendera merah
putih yang bertuliskan syahadat  dan lambang pedang saat demo FPI di Mabes Polri, Senin lalu. Wiranto tak menjawab secara gamblang pertanyaan wartawan terkait hal tersebut.

Namun, Ia melemparkan kembali pertanyaan tersebut kepada wartawan.

"Saya tanya kepada kamu? Itu melanggar hukum apa enggak? (Melanggar, ujar para wartawan) Ya sudah, tindakan tegas," kata Wiranto di Gedung MUI Jakarta, Rabu (10/01/2017).

Sementara itu, dengan tegas Anggota Dewan Pertimbangan MUI, Nazri Adlani mengatakan bendera merah putih yang dibubuhi tulisan Arab melanggar aturan.

"Mengenai bendera Sang Saka Merah Putih yang di sana ada tulisan Arab itu sebetulnya tidak boleh. Bendera Merah Putih itu bagaimana pun juga tidak boleh ditambah-tambah. Kalau dalam agama itu berdosa begitu loh ya," pungkas Nazri.

Nazri menuding, ada yang sengaja menyudutkan umat Islam dengan kejadian tersebut. Ia mengimbau agar bendera merah putih harus dijaga dengan segala kekuatan warga Indonesia.

Sebelumnya, Kapolri Tito Karnavian memerintahkan kepada jajarannya untuk menyelidiki kasus tersebut.  Tito berujar, dalam waktu dekat polisi bakal memanggil penanggung jawab dan koordinator lapangan unjuk rasa FPI.

Bendera merah putih bertuliskan Arab itu beredar dalam video dan foto aksi demo FPI. Tito berujar, ada hukum yang mengatur cara memperlakukan lambang negara termasuk bendera.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending