KBR, Jakarta- Penemu rompi antikanker Warsito Purwo Taruno berharap
penggalangan petisi mendukung inovasinya, didengar oleh Presiden Joko
Widodo. Kata dia, hambatan regulasi bisa diselesaikan apabila Presiden
Jokowi mau turun tangan. Tanpa itu, doktor lulusan Universitas Shizouka
Jepang ini pesimistis, upaya apa pun tidak akan berdampak. Menurutnya,
beberapa petisi yang digalang menunjukkan alat temuannya memberi harapan
bagi penderita kanker mau pun keluarga.
"Saya kira banyak sekali aturan di Indonesia yang belum mapan dengan
baik, saya kira itu hanya presiden yang bisa mengambil kebijakan. Kalau
presiden mengambil sikap kemungkinan alat ini bisa terus dikembangkan di
Indonesia dan diakses oleh masyarakat. Tapi kalau itu tidak, ya alat
ini tetap akan berkembang juga, karena ini ada saintific background-nya,
ya tapi tidak di Indonesia," kata Warsito kepada KBR, (2/1).
Sebelumnya, Ketua Yayasan Lavender Indonesia Indira Abidin menggalang
petisi lewat situs change.org Jumat lalu. Petisi ini berisi dukungan
agar Presiden Joko Widodo mengizinkan temuan Warsito diakses oleh
masyarakat. Hingga Sabtu (2/1) sore, petisi telah ditandatangani 3358
pendukung. Dua petisi berisi dukungan serupa juga telah digalang sejak
awal Desember dan telah ditandatangani masing-masing lebih dari 2 ribu.
Kemenkes sempat meminta Warsito untuk menutup kliniknya tersebut karena alat temuannya itu tidak berizin dan ilegal di Indonesia. Namun setelah berdiskusi, Kemenkes akhirnya bakal meneliti alat kesehatan tersebut.
Editor: Dimas Rizky