KBR, Jakarta- Pemerintah menargetkan pengembangan ekonomi syariah melampaui cakupan ekonomi syariah di Malaysia. Saat ini, cakupan ekonomi syariah Indonesia di bawah 5 persen sementara Malaysia sudah 21 persen.
Ketua OJK Muliaman Hadad, mengatakan dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan mampu menyaingi negara tetangga tersebut. Sebab, saat ini keuangan syariah di Indonesia masih kecil namun punya potensi berkembang yang sangat besar.
"Pembiayaan 276 triliun itu ke bank syariah saja, asuransi syariah 24,57 triliun," jelasnya kepada wartawan di istana negara, Jakarta, Selasa (5/1/2016).
"Pembiayaan oleh berbagai macam perusahaan pembiayaan - leasing segala macam - 36,45 triliun, saham syariah 2.600 triliun, kemudian sukuk korporasi 9 triliun, dan reksadana syariah 11 triliun," tambahnya lagi.
Ketua OJK, Muliaman Hadad, menambahkan akan mendorong perbankan syariah membiayai proyek besar seperti infrastruktur, tidak hanya pembiayaan usaha mikro. Sebab saat ini Indonesia memiliki banyak proyek pembangunan yang butuh biaya besar.
Editor: Malika