KBR, Jakarta - Ketika musim penghujan tiba yang di cari masyarakat adalah minuman atau makanan penghangat tubuh. Minuman jahe, biasanya menjadi pilihan untuk menghangatkan tubuh saat hawa dingin. Tak cuma itu, kehangatan minuman ini pun bisa menjalar hingga ke kantong.
Sulikah, pemilik minuman olahan Jahe Merah Amanah, sudah merasakan sentuhan hangat jahe merah yang membuat kantongnya tebal. Itu karena, olahan jahe merah yang ia jual, tak hanya menyajikan rasa original atau asli, tapi juga divariasikannya dengan tambahan madu, ginseng, jintan hitam dan lada hitam agar memiliki ciri khas.
Dari campuran itu, 4 varian rasa pun dihasilkan. Selain rasa original, ada juga rasa kopi jahe, kacang hijau dan jahe mix atau campuran. Untuk rasa yang terakhir, ditambahkan creamer sehingga tak terlalu pedas.
"Yang banyak disuka konsumen adalah rasa original. Nah, untuk rasa kacang hijau, sebagai varian terbaru, bisa diminum dalam kondisi dingin. Satu sachet dijual dengan harga Rp. 1000 dan bisa tahan sampai 1 tahun, " ujarnya saat berbincang bersama KBR pada program Obrolan Ekonomi, Jumat (23/1).
Jahe yang digunakan Sulikah dalam olahan minumannya adalah jahe merah, atau dikenal dengan nama latin Zingiber Officinale. Jahe merah memiliki banyak khasiat yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh, menambah nafsu makan, anti rematik, sebagai pencahar dan lain-lain.
Kalau jahe biasa yang biasa digunakan untuk bumbu masak, kata dia, hanya berfungsi untuk menghangatkan tubuh saja. Dari segi rasa pun, jahe merah lebih pedas daripada jahe biasa.
Penikmat jahe merah yang diproduksinya tak terbatas usia, dari anak-anak sampai usia lanjut karena jahe merah tidak ada efek samping, bahkan jika diminum oleh ibu hamil, bisa melancarkan air susu. Anda pun tak perlu ragu tuk mengkonsumsinya, karena produk ini sudah terverifikasi di Dinkes dan bersertifikat halal.
"Saat musim penghujan, permintaannya meningkat dan laris manis, karena fungsi jahe yang bisa menghangatkan tubuh. Kalau musim panas justru hanya separuhnya saja yang terjual," kata Sulikah.
Untuk penjualan ke seluruh nusantara, ia membuka atau memakai sistem keagenan yang sudah tersebar di beberapa wilayah, seperti Aceh, Batam, Riau, Makasar, Lampung dan lain-lain. Bahkan, salah satu agennya pernah mengirim hingga ke Nigeria.
Bisnis olahan jahe merah menjadi minuman sehat memiliki prospek yang cukup cerah. Ini bisa dilihat dari omzet yang berhasil dikantonginya mencapai Rp.1 Miliar per bulan. Ia pun sudah mendirikan pabrik di daerah Sawangan, Depok. yang dikelola oleh 43 karyawannya.
Padahal, saat memulai bisnis ini pada tahun 2008 lalu, Sulikah hanya mengeluarkan modal Rp10 juta. Diawal pembuatannya masih dengan cara tradisional karena belum mempunyai mesin. Untuk mencetak kertas pun dengan cara manual dan melakukan perekatan dengan lilin.
Setelah tahun kedua, permintaan akan minuman jahe ini semakin banyak. Ia pun membeli mesin untuk meringankan tugasnya. Awalnya, produk ini dijajakan ke warung-warung kopi atau yang menjual mi instan. Setelah jaringannya mulai melebar, lantas ia masukkan ke toko-toko, dan lama kelamaan olahan jahe merah racikannya ini makin terkenal.
Bahkan, dalam waktu dekat ia akan memunculkan varian rasa yang baru, jahe merah rasa coklat.
Editor: Antonius Eko