Penetapan Harga BBM Berpotensi Korupsi, Menteri ESDM: Cek Pertamina!

KBR, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said berjanji akan mengecek kembali penetapan harga jual bahan bakar jenis premium dan solar ke BUMN perminyakan PT Pertamina Persero.

Sebelumnya LSM Pemantau Korupsi ICW menyatakan harga jual dua jenis BBM tersebut sengaja dimahalkan. Sudirman mengatakan dengan era keterbukaan saat ini semua orang dapat menghitung dan  menganalisa harga jual bahan bakar.

“Harus dilihat dulu laporannya ICW, kan siapa tahu asumsi-asumsinya berbeda. Nanti akan saya cek lah ke Pertamina. Saya akan cek detailnya dan kemudian nanti akan komunikasi dengan Pertamina," kata Sudirman Said di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (6/1).

Sebelumnya, ICW menemukan adanya potensi korupsi berupa penggelembungan harga pada penetapan harga bahan bakar minyak (BBM) pada bulan Januari ini.  Harga premium yang ditetapkan sebesar Rp 7600 harusnya bisa lebih murah Rp7.013,67 per liter.

Sementara solar ternyata hanya disubsidi Rp. 303,18 per liter, padahal pemerintah menyatakan memberikan subsidi tetap sebesar Rp 1.000 per liter, tetapi hanya Rp 303,18 per liter.

Perhitungan ICW mengacu pada aturan pemerintah untuk menghitung beban subsidi BBM yang mengacu pada realisasi MOPS hingga Desember 2014. Sementara Pemerintah justru menggunakan indikator harga minyak mentah ICP USD 60 per barel, dengan kurs Rp12.380/USD.

Editor: Pebriansyah Ariefana