KBR, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak presiden Joko Widodo membuktikan janji kampanyenya di bidang HAM yang tertuang dalam Nawacita. Hal ini dikatakan setelah Komnas HAM mencatat proses penegakkan HAM pada 2014 tidak ada perkembangan besar.
Ketua Komnas HAM, Hafid Abbas, mendesak pemerintah baru punya kemauan politik untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Mudah-mudahan ada kemauan politik dari semua pihak untuk membantu proses penyelesaian ini, agar kita tidak tersandera dengan ruang gelap di masa lalu," ujar Hafid dalam konferensi pers di Komnas HAM, Kamis (8/1) siang.
"Karena bangsa ini harus melangkah ke masa depan tanpa ruang-ruang gelap yang tersisa di masa lampau," tambahnya.
Hafid Abbas, menjelaskan, 7 kasus pelanggaran HAM berat masa lalu juga masih jalan di tempat. Hasil penyelidikan Komnas HAM untuk kasus-kasus itu masih berulangkali dikembalikan oleh Kejaksaan Agung.
Komnas HAM mencatat pengaduan yang masuk selama 2014 mencapai 6.527 berkas. Angka ini tidak jauh dari 2010 yang selalu sekitar 6.000-an setiap tahunnya.
Kasus yang disorot Komnas HAM tahun ini antara lain pembunuhan aktivis HAM Munir, kekerasan di Papua, pendekatan Kepolisian di Poso, kekerasan atas nama agama, konflik agraria, pemilu, dan penggusuran.
Editor: Antonius Eko