Bagikan:

LSI: Masyarakat Nilai Jokowi Tidak Tegas Soal Kapolri

Presiden Joko Widodo akan dinilai masyarakat tidak tegas terkait belum terpilihnya Kapolri definitif.

NASIONAL

Selasa, 20 Jan 2015 18:51 WIB

Author

Yudi Rachman

LSI: Masyarakat Nilai Jokowi Tidak Tegas Soal Kapolri

LSI.Jokowi, Kapolri

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan dinilai masyarakat tidak tegas terkait belum terpilihnya Kapolri definitif.

Menurut survey Lingkaran Survei Indonesia (LSI), 58,30 persen responden juga percaya Presiden tidak tegas dalam menyelesaikan persoalan ini. Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adrian Sopa mengatakan, masyakat menantikan ketegasan Presiden untuk menetapkan dan melantik Kapolri definitif.

Kata Adrian, dengan tidak adanya Kapolri definitive, publik juga khawatir akan menganggu soliditas di intitusi Polri.

"Jika terlalu lama tidak ada Kapolri definitif  apa sebenarnya yang dikhawatirkan oleh publik, pertama 67.5 % menganggu soliditas polisi. Kemudian ini juga yang tertangkap di publik dengan keadaan ini apabila terlalu lama tidak ada Kapolri definitif , Presiden terkesan tak tegas apalagi kita tahu Kapolri adalah jabatan tertinggi di polisi yang mana mengamankan," jelas Adrian Sopa di kantornya, Selasa(20/1).

Adrian Sopa menambahkan, dengan hanya diduduki oleh Plt Kapolri, institusi Polri menjadi rawan dan sulit melaksanakan program kerja yang berhubungan dengan parlemen seperti anggaran dan kebijakan strategis lainnya.

Dalam survei itu, publik juga berharap Joko Widodo independen dan menolak tekanan-tekanan dari partai koalisi pendukungnya.

LSI mengumpulkan data terhadap 1.200 responden di 33 provinsi pada 17-18 Januari 2015 lalu melalui perangkat aplikasi yang dihubungkan melalui ponsel pintar. Penelitian menggunakan metode multistage random sampling, dengan tingkat kesalahan mencapai 2,9 persen.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending