KBR, Jakarta - Koperasi Warung Tegal (Kowarteg) menolak keputusan Pertamina menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram. Menurut Ketua Koperasi Warung Tegal (Kowarteg) Sastoro, kenaikan gas elpiiji memberatkan biaya produksi rumah makan.
Kata dia, gas epiji yang menjadi kebutuhan pokok sudah beberapa kali naik sehingga menambah pengeluaran bagi pengusaha warteg.
"Jelas keberatan sekali, kalau gas naik terus,gas itukan menjadi bahan pokok kebutuhan warteg untuk masak. Membebankan biaya produksi dan anggaran belanja warteg. Masuknya kategori bahan pokok. Dari mentah sampai matang kan dimasak, sedangkan pengunaan gas elpiji warteg itukan paling banyak," jelas Sastoro saat dihubungi KBR, Jumat (2/1)
Sastoro menambahkan tingkat konsumsi gas elpiji oleh warung tegal cukup besar. Kata dia, dari ribuan warung tegal di Jakarta, semuanya menggunakan gas elpiji baik ukuran 12 dan 3 kilogram.
Jumat (2/1) ini Pertamina sudah menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram sebesar Rp 1.500 perkilogram atau Rp 18 ribu per tabung.
Editor: Pebriansyah Ariefana
LPG 12 Kg Terus Naik, Harga Makanan di Warteg Bisa Mahal
KBR, Jakarta - Koperasi Warung Tegal (Kowarteg) menolak keputusan Pertamina menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram. Menurut Ketua Koperasi Warung Tegal (Kowarteg) Sastoro, kenaikan gas elpiiji memberatkan biaya produksi rumah makan.

NASIONAL
Jumat, 02 Jan 2015 19:25 WIB


ekonomi, gas
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai