Bagikan:

Komaruddin: Harapan Rakyat Terganjal Anak Buahnya, Jokowi Harus Tegas

Kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri harus disikap dengan mengedepankan kepentingan bangsa, bukan kepentingan pribadi.

NASIONAL

Selasa, 27 Jan 2015 21:32 WIB

Author

Harith Jobs

Komaruddin: Harapan Rakyat Terganjal Anak Buahnya, Jokowi Harus Tegas

Komaruddin, Jokowi

KBR, Jakarta – Kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri harus disikap dengan mengedepankan kepentingan bangsa, bukan kepentingan pribadi.

Mantan rektor Universitas Islam Negeri Jakarta,  Komaruddin Hidayat mengingatkan, kepentingan bangsa lebih besar dari kepentingan pribadi. Menurutnya, kasus yang menimpa Kapolri terpilih Komjen Budi Gunawan adalah urusan pribadi dan bukan urusan institusi Polri.

“BG itu kan tersangka korupsi dan korupsi itu urusan pribadi, makanya lembaga Polri harus diselamatkan,” ujar Komaruddin Hidayat di Gedung KPK, Selasa (27/1).

Terkait beberapa kasus yang dituduhkan pada pemimpin KPK, ia mengakui hal tersebut sulit untuk tidak disebut sebagai penggembosan terhadap KPK. Terlebih beberapa kasus tersebut adalah kasus lama dan tidak ada kaitannya dengan jabatan mereka sebagai pemimpin KPK.

Menurut penuturannya, hal itulah yang membuat Abraham Samad menolak pengunduran diri Bambang Widjojanto.

“Dia akan tetap bersikap melarang pengunduran diri, sebab jika diizinkan sama saja Abraham Samad mendukung intervensi luar terhadap KPK,” ujar Komaruddin Hidayat.

Ia juga meminta Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan tegas menyangkut perseteruan KPK dan Polri. Menurutnya, sebagai presiden hasil pemilihan umum, Joko Widodo harus memihak pada rakyat.

“Jokowi itu kepala negara, kepala pemerintahan, jadi ketika melihat harapan rakyat begitu besar dan terganjal anak buahnya, maka presiden harusnya ambil tindakan tegas,” pungkasnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending