Bagikan:

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Batalkan Pelantikan Budi GUnawan

Koalisi Masyarakat Sipil hari Minggu (19/1) besok akan mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta. Mereka berencana mendesak Presiden Joko Widodo untuk secara tegas membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Polri (Kapolri).

NASIONAL

Sabtu, 17 Jan 2015 21:35 WIB

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Batalkan Pelantikan Budi GUnawan

Koalisi Masyarakat Sipil, Jokowi, Budi GUnawan

KBR, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil hari Minggu (19/1) besok akan mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta. Mereka berencana mendesak Presiden Joko Widodo untuk secara tegas membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Polri (Kapolri).

Menurut salah satu anggota koalisi, Julius Ibrani dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), lembaganya beserta beberapa tokoh akan mengajak masyarakat yang tengah berkumpul di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di seputaran Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk menggolkan rencana itu.

Aksi ini, kata Julius, dilakukan karena sikap plin-plan Presiden Jokowi terkait Kapolri terpilih Budi Gunawan.

"Sikap jokowi yang menunda pelantikan BG (Budi Gunawan) itu plin-plan. Tapi di sisi lain, ini juga bisa jadi kemenangan buat kami. Untuk itu kita dorong agar Jokowi membatalkan pelantikan BG. Di sisi lain, kami juga dorong KPK mempercepat proses hukum BG sampai tingkat pengandilan," kata Julius Ibrani saat dihubungi Portalkbr, Sabtu (17/1).

Julius menambahkan, sekitar 23 ribu orang telah menandatangani petisi menolak Budi gunawan sebagai kapolri. Kata dia, beberapa orang yang menandatangani petisi akan ikut turun ke jalan besok Minggu. Selain itu, beberapa tokoh antikorupsi juga akan turut memberikan orasi besok. Tokoh yang akan datang diantaranya aktivis dari ICW, dan bekas pemimpin KPK Busyro Muqoddas.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending