Bagikan:

Kemlu Tanyakan Alasan Travel Warning Australia dan AS

Pemerintah Indonesia mempertanyakan alasan Pemerintah Australia dan Amerika Serikat mengeluarkan travel warning terhadap warganya yang ingin datang ke Indonesia.

NASIONAL

Kamis, 08 Jan 2015 14:52 WIB

Kemlu Tanyakan Alasan Travel Warning Australia dan AS

travel warning, australia, bali

KBR, Jakarta - Pemerintah Indonesia mempertanyakan alasan Pemerintah Australia dan Amerika Serikat mengeluarkan travel warning terhadap warganya yang ingin datang ke Indonesia. 


Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsud mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Australia dan Amerikat Serikat terkait dasar travel warning tersebut. Kata dia kedua pihak mengatakan punya beberapa informasi namun enggan menyampaikan ke pemerintah Indonesia.


”Kita melakukan komunikasi dengan kedutaan Amerika dan Australia yang di sini, untuk melakukan exchange of use mengenai apa yg mendasarkan dimuatnya security alert tersebut,” kata Retno di kantornya, Kamis (8/1). 


Retno mengatakan bungkamnya kedua negara tersebut terkait alasan travel warning merupakan hak setiap negara. 


Terkait dengan ancaman, Kemlu langsung berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara. Kata dia sejauh ini tidak ada ancaman apa pun di Indonesia.


“Pagi tadi saya juga baca di media, pak kepala BIN juga menyampaikan hal yang sama, tentunya kehati-hatian tetap kita jaga. Tapi adanya thread, sampai sekarang info yang saya peroleh tidak ada thread itu,” kata Retno.


Pemerintah federal Australia mengeluarkan travel advice untuk mengingatkan warganya agar meningkatkan kewaspadaan hingga tingkat paling tinggi jika bepergian ke Indonesia, termasuk Bali. Sebab, warga Australia kerap menjadi korban serangan terorisme di Indonesia.


Sebelumnya, peringatan serupa dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat kepada warganya. Terutama di hotel-hotel dan bank-bank terkait AS di Surabaya.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending