KBR, Jakarta - Pemerintah menargetkan membangun 140 menara seluler atau BTS di daerah perbatasan Kalimantan.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail Cawidu mengatakan, pembangunan tersebut akan didanai dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari perusahaan operator seluler.
Ia berharap pembangunan itu dapat mempermudah akses komunikasi seluler masyarakat perbatasan. Lima BTS di antaranya sudah tersambung di daerah Kalimantan.
"Tepatnya ada 141 Desa kalau enggak salah di daerah Kalimantan. Prioritas Kalimantan dulu. Kita sudah mulai kemarin lima di Kalimantan Timur dan Utara. Iya, sudah tersambung malah itu,” kata Ismail kepada KBR, Senin (19/01).
“Desa terjauh dari Samarinda itu. Itu perjalanan pekerja harus mampir ngisi bahan bakar, sampai ke namanya Desa Tiongohang. Pokoknya kriterianya itu terbatas, terluar, terpencil. Perbatasan NTT kalau enggak salah itu juga pernah mengusulkan, itu juga jadi perhatian. Termasuk Papua,” tambahnya.
Kemenkominfo menargetkan pembangunan seratusan BTS di Kalimantan rampung awal tahun 2016 mendatang. Skema pembangunan menara BTS merupakan kerjasama antara pemerintah pusat, pemda setempat, dan operator seluler.
Misalkan, pemprov menyediakan lahan, di tingkat kabupaten menyediakan pasokan listrik dan operator membangun BTS. Tenaga listrik diperlukan lantaran BTS hanya mampu bertahan selama empat jam jika menggunakan tenaga batere.
Editor: Antonius Eko