Bagikan:

Kalangan Agama Bicara soal Kebijakan Jokowi soal Budi Gunawan

Kalangan agamawan ikut berkomentar menyikapi Kebijakan Presiden Joko Widodo yang menunda pelantikan Kapolri Komjen Budi Gunawan. Mereka meminta komitmen Jokowi dalam pemberantasan korupsi.

NASIONAL

Kamis, 22 Jan 2015 05:08 WIB

Author

Ade Irmansyah

Kalangan Agama Bicara soal Kebijakan Jokowi soal Budi Gunawan

Masdar, Jerry Sumampouw, Jokowi, Budi Gunawan

KBR, Jakarta – Kalangan agamawan ikut berkomentar menyikapi Kebijakan Presiden Joko Widodo yang menunda pelantikan Kapolri Komjen Budi Gunawan. Mereka meminta komitmen Jokowi dalam pemberantasan korupsi.

“Dalam membersihkan sesuatu, seharusnya bersihkan terlebih dahulu sapunya. Kalau tidak maka itu akan sia-sia saja,” ujar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Masdar F Masudi dalam program perbincangan “Agama dan Masyarakat” di KBR, Rabu (21/1).

Dalam perbicangan yang bertema “Ikhtiar Tokoh Agama dalam Pemberantasan Korupsi” itu, Masdar menegaskan bahwa rekam jejak yang baik merupakan harga mati bagi seorang pemimpin.

“Apa yang kita harapkan supaya aparat penegak hukum seperti pentolannya polisi harus dijamin pribadinya kredibel”, ujarnya.

Ini diungkap Masdar terkait status Budi Gunawan yang saat ini menjadi tersangka kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Alasan itu, kata dia, yang membuat sejumlah tokoh lintas agama beberapa waktu lalu mendatangi dan memberikan dukungan moral secara langsung pada KPK. Dukungan para tokoh agama ini, kata dia, tak lepas dari ancaman moral yang diakibatkan oleh korupsi. Ini yang membuat tokoh agama “turun gunung” untuk melawan korupsi.

Apalagi, lanjut Masdar, dua kasus sebelumnya telah menampar wajah tokoh agama secara tidak langsung. Kasus itu adalah penetapan Menteri Agama saat itu Suryadharma Ali sebagai tersangka korupsi haji dan hukuman18 tahun penjara pada bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq akibat korupsi.

“Walaupun korupsi tidak ada kaitannya dengan agama seseorang, tapi kasus itu begitu menampar wajah para tokoh agama, khususnya umat Islam. Ini membuat para tokoh agama yang masih waras, prihatin dan merapatkan barisan, bagaimana meningkatkan kesadaran bahaya korupsi bagi masing-masing umatnya”, ujarnya.

Sementara, Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Jerry Sumampouw. Ia berharap Jokowi tidak salah dalam menempatkan seseorang di posisi pemerintahan.

“Ini sebenarnya adalah pertaruhan, kesalahan memilih orang untuk menempati pos tertentu maka Jokowi akan mempertaruhkan masa jabatannya dan ini akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan rakyat kepadanya,” ujarnya.

Pencegahan Korupsi


Terkait dengan pencegahan korupsi, Jerry berharap semua tokoh agama memberi pengenalan sejak dini pada pada pengikutnya.

“Upaya untuk membuat kegiatan yang edukatif di tingkatan agama agar pendidikan tentang korupsi masuk dikurikulum pendidikan agama,” ujarnya.

Sebab, kata Jerry, pemberantasan korupsi tidak hanya sebatas pada penindakan pelakunya saja. Namun, pencegahan adalah hal utama.

“Banyaknya penindakan bukan berarti keberhasilan KPK atau penegak hukum, melainkan semakin banyaknya kasus. Justru ini sangat memprihatinkan. Beratnya hukumannya juga tidak lantas membuat korupsi menghilang,” ujarnya. “Itu lah kenapa kita butuh Presiden Jokowi segera merealisasikan Revolusi Mental.”

Dia juga mengimbau seluruh pemuka agama dan pengurus rumah ibadah seluruh agama agar tidak menerima sumbangan dari orang yang bahkan baru terindikasi korupsi. Pasalnya kata dia, agama kerap menjadi sasaran empuk koruptor untuk sasaran pencucian uang.

“Gereja diimbau untuk tidak terima sumbangan dari koruptor. Oleh karenanya, PGI buat surat edaran supaya gereja lebih hati-hati terima sumbangan supaya budaya antikorupsi tumbuh di kalangan umat,” ujarnya.

Editor: Anto Sidharta

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending