KBR, Jakarta - Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Anti Korupsi yang terdiri dari Relawan Salam 2 Jari - Pukat UGM - Pusako Unand - Transparancy International Indonesia - YLBHI - Increase Institute dan Masyarakat Transparansi Indonesia menyatakan sikapnya menolak upaya-upaya politisasi dalam penanganan kasus hukum yang menjerat Komjen Budi Gunawan.
Koalisi menilai ditetapkannya Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK bukan merupakan upaya komisi untuk mempermalukan Presiden Jokowi.
“Kami justru berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memenuhi aspirasi rakyat untuk menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Keputusan politik tersebut semakin meyakinkan kami bahwa Presiden Joko Widodo adalah pemimpin yang dipilih oleh rakyat dan bekerja untuk rakyat, serta mengedepankan proses hukum dan tidak proses politik semata,” ujar Abdee Negara, relawan Salam 2 Jari.
Erry Riyana Hardjapamekas, bekas Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga ikut bergabung dengan Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Antikorupsi ini mengingatkan bila di kemudian hari KPK menahan Komjen Budi Gunawan, Presiden Jokowi harus teguh pada komitmennya dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dengan membatalkan yang bersangkutan sebagai Kapolri.
Dia juga menghimbau agar Komjen Budi Gunawan bersikap ksatria, mengundurkan diri dan membuktikan dirinya sebagai warga negara yang baik, Serta menghormati penegakan dan proses hukum.
“Selanjutnya Presiden harus mengusulkan nama baru Kapolri yang memiliki integritas prima berdasarkan masukan dari lembaga yang berwenang yakni Wanjakti, dilengkapi rekomendasi Kompolnas, PPATK dan KPK,” lanjut Erry Rijana Hardjapamekas yang juga pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia.
Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Antikorupsi juga mendorong KPK menuntaskan kasus rekening gendut dan suap di Kepolisian RI dengan menjerat semua yang terlibat rekening gendut tanpa pandang bulu.
Apalagi Ketua KPK telah merilis pernyataannya bahwa kasus Komjen Budi Gunawan adalah kasus yang termasuk kategori tipiring; tindak pidana ringan, sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk menaikkan kasusnya dari penyidikan ke penuntutan.
Salah satu anggota Koalisi yang juga aktivis KOMPAK; Fadjroel Rachman juga menyerukan partai penyokong pemerintah untuk tidak mendesak, mengondisikan, apalagi memaksa Presiden Jokowi dalam menempatkan pejabat publik yang terindikasi cacat integritasnya.
“Kami sangat mengapresiasi Presiden Jokowi sebagai simbol Negara dan POLRI sebagai lembaga penegak hukum yang telah menunda pelantikan seorang tersangka. Mari kawal pemerintahan Jokowi dengan memberi dukungan kritis, lanjut Fadjroel.
Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Anti Korupsi :
Relawan Salam 2 Jari - Pukat UGM - Pusako Unand - Transparancy International Indonesia - YLBHI - Increase Institute
Abdee Negara - Oppie Andaresta - Nia Dinata - Fifi Hadiyanto - Olga Lydia – Jflow - Catharina Widyasrini - Andre Opa Sumual - Adib Hidayat - Joko Anwar – Shafiq Pontoh - Ulin Yusron - Kadri Jimmo - Happy Salma - Indra Bekti - Salman Aristo - Dira Sugandi - Viddy Supit - Upi - Goenawan Moehammad - Agus Noor - Tompi - Sandyawan Sumardi - Alin Adita - Fadjroel Rachman - Glenn Fredly - Suwandi Ahmad - Ance Dewianti - Tosca Santoso - Yenny Wahid - Anita Wahid - Michael Jakarimilena - Lawrence Tjandra - Marcello Tahitu - Yacko - Rene Suhardono - Dhani Pete - Andrias Ekoyuwono - Sandra Hamid - Riri Riza - Pandji Pragiwaksono - Dennis Adhiswara - Cinta Justianto - Slamet Rahardjo - Wanda Hamidah - Prita Mulyasari - Butet Kartaredjasa - Erika - Nia Mulachela - Richard Sambera - Edward Suhadi - Heru Hendratmoko - Butet Kartaredjasa - Djaduk Ferianto - Kill The DJ - Ong Hari Wahyu - Agus Leak Kurniawan - Tio Pakusadewo - Dewi Irawan - Saldi Isra - Zainal Arifin Mochtar - Alvon Kurnia Palma - Ridho Hafidz - Jalu Pratidina - Kikan Namara - Bambang Harymurti - Barry Likumahuwa - Tamrin Amal Tomagola - Audy Wuisan - Marcello Tahitu - Yacko - Ivan Nestroman - Emmy Hafild - Jajang C Noer - Nazyra C Noer - Ivan Saba - Addie MS - Dewi 'Dee' Lestari - Fiki Satari - Sony Subrata - Romo Benny - Hanung Bramantyo - Deddy Mahendra Desta - Imam Prasodjo