KBR, Jakarta- LSM anti korupsi ICW menilai 100 hari kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengecewakan.
Pasalnya menurut Koordinator ICW, Ade Irawan, Presiden Jokowi tidak memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal itu terbukti dari pemilihan orang yang menduduki jabatan penegakan hukum. Misalkan pemilihan Jaksa Agung dan Kapolri yang didasarkan pada kompromi politik.
“Mengecewakan, bahkan lebih baik jauh dibandingkan SBY bahkan. Lebihnya itu SBY sudah punya road map pemberantasa korupsi sebelum 100 hari kerjanya, sedangkan Jokowi tidak. Yang kedua yang lebih mengecewakan adalah pemilihan yang memegang Jaksa Agung dan Kapolri, yang dipilih berdasarkan kompromi. Apalagi melihat sikap dia terkahir terhadap KPK yang tidak jelas dalam dua kali pidatonya, mengambang, masa kita harus menafsirkan pidatonya. Dengan situasi genting macam ini seharusnya tidak perlu lagi kata-kata bersayap,” ujarnya kepada KBR saat dihubungi.
Sebelumnya, akhir Januari ini merupakan tepat 100 hari kerja pemerintahan Jokowi-JK. Tidak seperti pemerintahan SBY-Boediono yang telah menetapkan Program Kerja 100 hari pertama, Jokowi-JK memang tidak menetapkan program khusus.
Padahal Presiden Jokowi sempat menjanjikan dua prioritas kerja utama yang dikedepankan, yakni penerbitan Perpres tentang Percepatan Izin Usaha dan Perpres Antikorupsi.
Editor: Dimas Rizky