KBR, Jakarta - LSM anti-korupsi Indonesia Corruption Watch menyatakan penaikkan harga BBM dan LPG 12 kg berpotensi dikorupsi hingga Rp 2,479 triliun.
Aktivis ICW, Firdaus Ilyas mengatakan harga BBM premium, BBM solar, dan LPG 12 kg untuk Januari sebetulnya lebih murah. Sehingga ada selisih angka yang bisa digelapkan atau dikorupsi. Firdaus menduga, harga baru ini mengandung kepentingan mafia.
"Dari pengusaha SPBU dan LPG, sebagian besar adalah orang-orang yang punya relasi politik dan bisnis dengan kekuasaan," jelas Firdaus dalam konferensi pers di kantor ICW, Jakarta, Selasa (6/1) siang.
"Apakah selisih atau kelebihan atau pemahalan ini jadi ajang pembagian margin?" tambahnya.
ICW sudah menghitung sendiri harga BBM dan LPG 12kg untuk Januari 2015. Dari harga premium versi ICW dan pemerintah, ada selisih Rp 1,44 triliun. Sementara solar selisih Rp 909,9 miliar, dan LPG 12 kg selisih Rp 128,8 miliar.
ICW menghitung angka tersebut menggunakan mekanisme penghitungan subsidi BBM dan LPG, harga minyak dunia, dan nilai tukar Rupiah. ICW menyatakan harga keekonomian BBM premium per liter seharusnya hanya Rp7.013,67, sehingga harga pemerintah lebih mahal Rp586,33. Total potensi korupsi mencapai Rp 1,440 triliun.
Sementara harga keekonomian BBM solar per liter seharusnya hanya Rp6.607,53 sehingga subsidi pemerintah hanya Rp 303,18 bukan Rp.1.000. Potensi korupsi dari solar mencapai 909,9 miliar.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Harga BBM dan LPG Januari Berpotensi Dikorupsi Sampai Rp 2,5 Triliun
KBR, Jakarta - LSM anti-korupsi Indonesia Corruption Watch menyatakan penaikkan harga BBM dan LPG 12 kg berpotensi dikorupsi hingga Rp 2,479 triliun.

NASIONAL
Selasa, 06 Jan 2015 14:43 WIB


BBM, LPG, korupsi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai