Presiden Joko Widodo diminta untuk mencari calon Kapolri baru menyusul adanya penolakan publik terhadap Budi Gunawan. Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Oce Madrid menyebut masih banyak calon lain yang bersih dan punya catatan integritas baik. Menurutnya, calon Kapolri tak mesti harus jenderal bintang tiga.
“Itu yang sebetulnya harus dipertimbangkan oleh Jokowi. Bagaimana karir di kepolisian dan melihat rekam jejak pada jenderal-jenderal itu. Kan, tak harus bintang tiga, ada bintang dua. Pasti ada calon-calon lain yang integritasnya tidak terlalu berisiko,” kata Oce.
Dia menambahkan, pucuk pimpinan penegak hukum harusnya punya catatan rekam jejak yang baik dan kemudian tidak membebani pemerintahan ke depan. Menurutnya, jika Jokowi terus membuat kebijakan yang kontroversial, lama kelamaan masyarakat bakal mempertanyakan komitmen sang presiden terkait pemberantasan korupsi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah melayangkan surat pengajuan nama calon Kepala Kepolisian Indonesia Budi Gunawan ke DPR. Padahal Budi dinilai bermasalah.
Budi dicurigai terlibat dalam skandal rekening gendut. Maka itu aktivis Anti Korupsi ICW, Emeraon Yuntho mengirimkan petisi penolakan Budi dicalonkan sebagai Kapolri. Petisi itu digulirkan lewat situs change.org.
Dia mengingatkan Presiden Jokowi bertindak hati-hati dan bijaksana dalam memilih calon Kapolri.
Menurutnya, meskipun pemilihan Calon Kapolri adalah hak prerogatif Presiden, namun jika Jokowi salah memilih figur Kapolri, maka akan berdampak rusaknya kepercayaan publik terhadap pemerintah tidak saja sesaat namun bisa saja hingga lima tahun kedepan atau selama periode pemerintahan Jokowi.