KBR, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak dinilai bakal menyebabkan harga komoditas sulit dikendalikan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia, Suryadi Sasmita mengatakan, bahan bakar minyak merupakan komponen strategis bagi pelaku usaha. Apabila harganya fluktuatif, hal itu menyebabkan kestabilan produksi terganggu.
"Untuk menaik-turunkan harga kan tidak bisa semudah itu. Jadi yang terpenting bagi Apindo adalah bukan persoalan naik atau turunnya. Pemerintah harus berani mematok berapa jumlah subsidinya. Setelah itu disetujui, kemudian lepas ke pasar. Sekarang turun, terus kemudian nanti sewaktu-waktu naik lagi. Nanti demo lagi. Hal seperti ini akan terus berulang," katanya ketika diwawancara KBR.
Kemarin Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memperkirakan penurunan harga BBM bersubsidi akan dilakukan pada pekan ini. Dia mengatakan penurunan ini lantaran harga minyak dunia yang turun signifikan.
Sementara presiden Joko Widodo menyebut harga BBM bersubsidi jenis premium, akan turun menjadi Rp 6400 dari harga sekarang Rp 7600/liter
Editor: Antonius Eko