Bagikan:

Apindo: Harga BBM Fluktuatif Ancaman Bagi Pengusaha

Rencana pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak dinilai bakal menyebabkan harga komoditas sulit dikendalikan.

NASIONAL

Jumat, 16 Jan 2015 07:14 WIB

Author

Bambang Hari

Apindo: Harga BBM Fluktuatif Ancaman Bagi Pengusaha

jokowi, BBM

KBR, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak dinilai bakal menyebabkan harga komoditas sulit dikendalikan. 


Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia, Suryadi Sasmita mengatakan, bahan bakar minyak merupakan komponen strategis bagi pelaku usaha. Apabila harganya fluktuatif, hal itu menyebabkan kestabilan produksi terganggu.


"Untuk menaik-turunkan harga kan tidak bisa semudah itu. Jadi yang terpenting bagi Apindo adalah bukan persoalan naik atau turunnya. Pemerintah harus berani mematok berapa jumlah subsidinya. Setelah itu disetujui, kemudian lepas ke pasar. Sekarang turun, terus kemudian nanti sewaktu-waktu naik lagi. Nanti demo lagi. Hal seperti ini akan terus berulang," katanya ketika diwawancara KBR.


Kemarin Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memperkirakan penurunan harga BBM bersubsidi akan dilakukan pada pekan ini. Dia mengatakan penurunan ini lantaran harga minyak dunia yang turun signifikan. 


Sementara presiden Joko Widodo menyebut harga BBM bersubsidi jenis premium, akan turun menjadi Rp 6400 dari harga sekarang Rp 7600/liter


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending