KBR68H,Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengusulkan pemerintah mengurangi subsidi gas elpiji 3 kilogram. Hal ini untuk menekan disparitas harga antara gas elpiji 3 kg dengan 12 kg. Pengurus harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, dengan demikian ketika terjadi kenaikan harga pada elpiji 12 kg, maka konsumen tak beralih sepenuhnya ke gas elpiji 3 kg. Sebaliknya, disparitas harga dua gas elpiji tersebut juga bisa dilakukan dengan pemberian subsidi kepada gas elpiji 12 kg.
"Solusinya yaitu menurunkan harga yang 12 kilogram atau menaikkan harga yang 3 kilogram. Soal protes pasti ada. Tanpa dinaikkan pun protes sudah terjadi karena ini fakta bahwa ada dua produk yang sejenis dengan disparitas harga yang jauh. Apapun keputusannya pasti ada masalah," kata Tulus Abadi ketika dihubungi KBR68H.
Pengurus harian YLKI Tulus Abadi menambahkan, selain memperkecil disparitas harga, pemerintah juga harus mendata ulang pengguna gas elpiji dan memberlakukan pasar tertutup untuk gas elpiji 3 kg.
Beberapa waktu lalu Pertamina menaikan harga eceran gas elpiji 12 kg dari sekitar Rp 75 ribu per menjadi hingga Rp 140 ribu di tingkat pengecer. Sementara, harga gas elpiji 12 kg di Jayapura, Papua tembus Rp 300 ribu/tabung.
Editor: Rony Sitanggang