KBR68H,Jakarta - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia akan menambah dan meremajakan beberapa Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).
Panglima TNI Moeldoko menjelaskan alutsista yang akan ditambah antara lain kapal selam berpeluru kendali. Serta mengganti satu skuadron pesawat tempur F5 Tiger. Ujarnya, peremajaan tersebut penting untuk mengkuti perkembangan zaman.
"KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara, red.) sudah mengajukan penggantian F5 Tiger dan sudah kita kaji. Urutannya ada SU (Sukhoi), F15, serta pesawat buatan Swedia, Graven. Itulah kira-kira proyeksi ke depan. Kajiannya sudah dipelajari dan mudah-mudahan menteri keuangan mengabulkannya," kata Moeldoko di gedung Kemenhan.
Panglima TNI Moeldoko menambahkan, soal pengadaan kapal selam Kiloclass buatan Rusia, TNI sudah mengirim tim ahli ke sana. Kata dia, tim tersebut akan mengkaji kemungkinan pembelian kapal selam baru atau bekas. Soal jumlahnya, hal itu baru akan ditentukan setelah keputusan pembelian kapal disepakati. Namun dia mengaku tetap akan membeli kapal selam lengkap dengan peluru kendali yang dapat mencapai jarak 300 km.
Kerja Sama Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Sementara, Kementerian Pertahanan mengklaim proyek kerjasama pesawat tempur dengan Korea Selatan akan rampung pada akhir rencana strategis (renstra) kedua 2015 mendatang.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, proyek yang dimulai sekitar 2 tahunan itu sempat terbengkalai karena pergantian pemerintahan dan parlemen di negeri Gingseng. Kata Purnomo, parlemen dan pemerintah baru Korea Selatan telah menyetujui kelanjutan kerjasama itu.
"Kita diminta review kembali kerjasamanya. Pemerintah baru dan parleman baru sudah ok. Selanjutnya ktia ke tahap selanjutnya. Kita rencanakan bisa membuat prototype pada khir renstra kedua nanti," kata Purnomo di gedung Kemenhan.
Beberapa tahun lalu Indonesia dan Korsel bekerjasama dalam proyek pesawat tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin mengatakan, Indonesia akan menggelontorkan dana sekitar 5 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 60 miliar pada 2015. Sementara Korsel akan mengucurkan dana 20 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 243 miliar lebih untuk pengembangan kerjasama ini. Pesawat ini direncanakan dapat diproduksi massal pada 2020.
Editor: Anto Sidharta
TNI Bersiap Tambah Pesawat Tempur
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia akan menambah dan meremajakan beberapa Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).

NASIONAL
Selasa, 07 Jan 2014 20:59 WIB


TNI, Pesawat Tempur, Moeldoko
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai