KBR68H, Jakarta - Pengusaha tekstil akan menaikkan harga komoditasnya sebesar 10 persen. Ini menyusul keputusan Pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) bagi industri besar golongan tertentu. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudradjat mengatakan, harga baru ini akan diberlakukan mulai Mei mendatang. Kata dia, jika masyarakat tidak bisa menerima harga baru ini, maka pengusaha tekstil akan merumahkan pegawai untuk menutup biaya produksi.
"Itu sangat mengganggu karena yang dinaikkan industri hulu semua. Kalau industri hulu dinaikkan ya kebawahnya jadi naik. Jadi naik 10 persen. Tapi kalau konsumennya tidak berani ya pabrik yang berdarah-darah. Kalau seperti itu kan pilihannya PHK," jelasnya saat dihubungi KBR68H, Sabtu (25/1)
Pemerintah dan DPR sebelumnya sepakat untuk menghapus subsidi listrik bagi golongan industri besar. Hal ini berdampak pada kenaikan TDL bagi industri tersebut. Menanggapi hal ini, para pengusaha meminta pemerintah melakukan subsidi silang. Misalnya pengurangan pajak produksi atau pengurangan pajak impor bahan baku.
