KBR68H, Jakarta - Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengaku sebagian besar anggotanya tidak tertarik mendaftar program asuransi sapi.
Sekretaris Jenderal perhimpunan itu, Rochadi Tawaf mengatakan, sebagian besar anggotanya merupakan peternak rakyat yang tidak dapat memenuhi persyaratan mendaftar asuransi. Menurutnya, bank perlu mempermudah syarat asuransi itu untuk menarik minat peternak rakyat.
"Peternak anggota PPSK itu peternak rakyat, kecil-kecil yang tidak mungkin melakukan aksesibilitas itu tanpa jaminan karena persyaratan dari asuransi itu harus ada praktik peternakan yang baik (Good Farming Practice) dan lain-lain yang tidak mungkin dilakukan oleh peternak rakyat dan harus dijamin oleh perusahaan. Perusahaan sendiri pun aksesibilitasnya ke situ harus memiliki kredit Kredit Usaha Pembibitas Sapi (KUPS)," ujar Srekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia , Rochadi Tawaf ketika dihubungi KBR68H, Selasa (01/07)
Oktober lalu, Kementerian Pertanian meluncurkan Program Asuransi Sapi. Dengan membayar premi Rp 200-300 ribu asuransi bakal mengganti sapi yang hilang atau mati maksimal Rp 15 juta. Program ini bertujuan untuk memancing peternak meningkatkan jumlah hewan agar Indonesia dapat mencapai swasembada daging akhir tahun ini.
Editor: Anto Sidharta
Peternak Sulit Ikut Program Asuransi Sapi
Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengaku sebagian besar anggotanya tidak tertarik mendaftar program asuransi sapi.

NASIONAL
Selasa, 07 Jan 2014 20:08 WIB


Peternak, Asuransi Sapi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai