KBR68H, Jakarta - Kelompok petani dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menduga kelangkaan pupuk bersubsidi di berbagai daerah disebabkan penurunan alokasi pupuk bersubsidi oleh pemerintah pada tahun ini. Jika hal ini terus berlangsung pada masa musim tanam, produksi tanaman pangan tahun ini diperkirakan akan terus menyusut.
Ketua Umum KTNA, Winarno Tohir mengatakan, selain langka, pupuk juga berharga mahal. Mahalnya pupuk ini disebabkan tingginya biaya produksi pupuk di dalam negeri. Karena itu, KTNA akan memeriksa penyebab kelangkaan pupuk yang hampir terjadi di seluruh sentra produksi pangan di Indonesia.
"Yang paling banyak karena produksi pangan terbanyak di Jawa, jadi paling banyak di Jawa. Tadi satu kabupaten Grobogan - Purwodadi itu kekurangannya 15 ribu ton. Jadi mulai dari Jember, sampai ke...hmm jadi hampir terjadi di semua Kabupaten. Mungkin besok lusa akan dapat jawaban dari teman-teman. Karena saya akan pooling ke seluruh kabupaten, 496 kabupaten ini, apa betul masalahnya di bupati . Tapi saya yakin bupati banyak yang memahami masalah pupuk. Jadi kalau baru 15 ini kami belum yakin," jelas Winarno kepada KBR68H.
Ketua Umum KTNA Winarno Tohir menambahkan, berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi menyebabkan jatah pupuk bersubsidi di tiap daerah berkurang. Alokasi pupuk bersubsidi pada 2014 hanya sebesar 7,7 juta ton atau turun 830 ribu ton dibandingkan dengan alokasi 2013 dan turun 1,47 juta ton dibandingkan 2012. Sementara tahun ini, merupakan batas akhir dari pencapaian target swasembada pangan yang ditetapkan pemerintah.
Sejumlah petani di pelbagai daerah mengeluhkan kesulitan membeli pupuk bersubsidi. Ini jadi sebab, mereka menggunakan pupuk non subsidi yang lebih mahal, untuk mengejar musim tanam.
Editor: Anto Sidharta
Petani: Pupuk Langka karena Alokasi Dikurangi
Kelompok petani dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menduga kelangkaan pupuk bersubsidi di berbagai daerah disebabkan penurunan alokasi pupuk bersubsidi oleh pemerintah pada tahun ini. Jika hal ini terus berlangsung pada masa musim tanam, produksi tan

NASIONAL
Selasa, 14 Jan 2014 19:03 WIB


Petani, KTNA, Pupuk Langka, Alokasi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai