KBR68H, Jakarta-PT Pertamina mengklaim Indonesia tidak akan bisa berswasembada LPG. Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kandungan gas LPG Indonesia hanya bisa memenuhi 12 persen dari kebutuhan dalam negeri. Sebab sebagian besar kandungan gas Indonesia hanya berjenis LNG yang tidak bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga.
“Karena sumbernya. Sumber gas yang bisa diolah jadi LGP terbatas. Dan itu sudah kita olah semua. Kemarin juga ada yang menanyakan, kita kan katanya bvanyak LNG. Tapi LNG itu lain. Jadi tidak akan ada. Jadi memang perlu penemuan-penemuan baru yang bisa menghasilkan gas besar, kemudian bisa di extrac untuk diproduksi LPG-nya,” ujar Ali saat dihubungi KBR68H di Jakarta, Jumat (3/1).
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir menambahkan, saat ini 57 persen kebutuhan LPG Indonesia merupakan hasil impor. Sementara 12 persen hasil produksi Pertamina dan sisanya dibeli dari perusahaan gas luar negeri yang beroperasi di dalam negeri. Akibatnya, harga pasaran LPG Indonesia mesti dinaikkan sesuai dengan harga pasar LPG dunia.
Per 1 Januari 2014, PT Pertamina resmi menaikkan harga elpiji 12 kg nonsubsidi menjadi Rp9.750-an per kilogram, dari sebelumnya Rp5.850 per kilogram di seluruh wilayah Indonesia. Juru Bicara PT Pertamina mengatakan penaikan ini untuk mengurangi angka kerugian yang dialami oleh PT Pertamina. Kata dia, penaikan harga ini akan berbeda di setiap wilayah tergantung dengan lokasi penyalurannya. Namun, dia memastikan penaikan harga rata-rata di daerah sebesar Rp3.900.
Editor: Doddy Rosadi
Pertamina: Indonesia Belum Bisa Swasembada Elpiji
KBR68H, Jakarta-PT Pertamina mengklaim Indonesia tidak akan bisa berswasembada LPG.

NASIONAL
Jumat, 03 Jan 2014 12:55 WIB


pertamina, swasembada, elpiji
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai