Naikkan Harga Gas Elpiji, Pertamina Tidak Berkoordinasi Dengan Pemerintah

KBR68H,Jakarta - Pemerintah mengklaim Pertamina tidak berkoordinasi sebelum menaikkan harga LPG 12 kg. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pemerintah baru mengetahui kenaikan harga LPG setelah Pertamina mengumumkan harga LPG yang baru. Kata dia, pertamina seharusnya berkoordinasi terlebih dahulu karena menyangkut kehidupan masyarakat. Meskipun, penetapan harga LPG 12 kilogram merupakan wewenang Pertamina.(Baca: Hari Ini Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)

“Saya baru terima suratnya tad karena keputusan korporat. Aturannya seperti itu, tapikan mestinya Pertamina adanya pemerintahnya juga. Makanya nanti tunggu hasil koordinasi,” ujar Jero Wacik saat menghadiri rakor di Bandara Halim Perdana Kusuma (5/01).

 Hari ini, Presiden SBY menggelar rapat koordinasi perihal kenaikan harga LPG 12 kilogram. Beberapa menteri yang sudah hadir diantaranya Menteri ESDM Jero Wacik, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, dan Direktur Pertamina Karen Agustiawan.

Sementara itu, Pertamina membantah tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah sebelum menaikkan harga LPG 12 kg. Juru bicara Pertamina Ali Mundakir mengatakan, semua prosedur untuk menaikkan harga LPG 12 kilogram sudah dijalankan. Salah satunya yaitu berkoordinasi  dengan beberapa kementerian terkait.

“(Sudah berkoordinasi dengan pemerintah?) Pastilah semua sudah dikoordinasikan. (Berarti pemerintah sudah tahu?) semua sudah dilakukan dengan prosedur dan sudah dikoordinasikan,” ujar Ali di Bandara Halim Perdana Kusuma (5/01).

Sebelumnya, Pemerintah mengklaim Pertamina tidak melakukan koordinasi sebelum menaikkan harga LPG 12 kg. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, baru mengetahui kenaikan harga LPG setelah Pertamina mengumumkan harga LPG yang baru. Mulai awal Januari tahun ini, Pertamina menaikkan harga elpiji 12 Kg. Kenaikan mencapai sekitar Rp 40 ribu/ tabung. Pertamina beralasan, naiknya harga elpiji 12 kilogram itu untuk mengurangi angka kerugian Rp 7,7 triliun yang dialami selama tiga tahun terakhir.

Editor: Nanda Hidayat