KBR68H, Jakarta – Ahlul Bait Indonesia (ABI) belum menerima jawaban Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang penarikan buku berjudul "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia." Ketua Dewan ABI, Umar Shahab menyatakan buku itu tidak diterbitkan MUI secara lembaga, melainkan oleh segelintir orang di dalam organisasi masyarakat tersebut. Dia menilai, buku yang disebarkan secara gratis ini memicu kebencian terhadap Syiah. (MUI: Buku soal Syiah Tidak Picu Konflik Sosial)
“Jadi itu sesungguhnya bukan suara resmi MUI, hanya karya orang-orang MUI. Nah yang kita sesalkan mereka menggunakan logo MUI, mengatasnamakan MUI, dan menyesatkan umat sehingga umat itu dibuat benci terhadap Syiah, salah paham terhadap Syiah, dan berpikiran negatif tentang Syiah. Isinya itu, isi dari buku itu ngaco kalo saya bilang,” kata Umar kepada KBR68H.
Umar menambahkan, ABI sedang membuat buku tandingan untuk menjelaskan tentang Syiah secara utuh. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia mengaku menerbitkan buku tentang Syiah itu untuk menjelaskan fatwa sesat Syiah MUI Jawa Timur. Saat ini, penyerangan terhadap Syiah mengakibatkan puluhan pengungsi kelompok itu tidak dapat pulang ke kampung halamannya. Mereka mesti mengungsi di rumah susun Puspo Agro di Sidoardjo. (Baca: Melalui Buku, MUI Sebarkan Kebencian Terhadap Syiah)
MUI Belum Jawab Surat Protes Penerbitan Buku Syiah
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Jumat, 17 Jan 2014 22:09 WIB


MUI Belum Jawab Surat Protes Penerbitan Buku Syiah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai