KBR68H, Jakarta - LSM pemerhati buruh Migrant Care meminta pemerintah mengirim nota protes diplomatik kepada Malaysia menyusul penembakan polisi Diraja Malaysia terhadap tiga TKI.
Direktur Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, penembakan TKI yang terjadi 11 Januari lalu, merupakan kekerasan polisi Diraja Malaysia kesekian kalinya terhadap TKI.
"Informasi yang selalu diberikan oleh polisi Malaysia mengenai latar belakang pembunuhan TKI selama ini selalu sama dan tidak pernah terbukti," kata Anis Hidayah kepada KBR68H, Minggu (19/1).
Anis menilai tindakan seperti ini akan terus terjadi kalau pemerintah Indonesia tak mengambil langkah tegas dengan Malaysia.
"Saya kira belum (tegas). Migrant Care meminta, pertama pemerintah RI harus mengirim nota protes diplomatik. Kedua, mengusut tuntas secara hukum, termasuk kasus-kasus penembakan sebelumnya. Karena selama ini keluarga masih menanti keadilan, gitu," kata Anis Hidayah.
Kasus penembakan polisi Diraja Malaysia kepada TKI kembali terjadi. Peristiwa itu menimpa tiga TKI pada 11 Januari lalu di Johor Baru, Malaysia.
TKI yang ditembak itu berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka adalah Wahab, Sudarsono, dan Gusti Randa. Kata dia, belum motif polisi Malaysia melakukan penembakan.
Editor: Agus Luqman
Migrant Care: Kasus Penembakan TKI di Malaysia Tak Pernah Tuntas
KBR68H, Jakarta - LSM pemerhati buruh Migrant Care meminta pemerintah mengirim nota protes diplomatik kepada Malaysia menyusul penembakan polisi Diraja Malaysia terhadap tiga TKI. Direktur Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, penembakan TKI yang terja

NASIONAL
Minggu, 19 Jan 2014 18:23 WIB


TKI, penembakan, Malaysia, Migrant Care, buruh migran
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai