KPU: Amankan Logistik Pemilu dari Banjir

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat menginstruksikan KPU Daerah untuk mengamankan gudang penyimpanan logistik dari banjir. Pasalnya bencana banjir saat ini mengancam sejumlah wilayah.

Ketua KPU Husni Kamil Manik mengaku segera mengeluarkan surat edaran agar KPU di tingkat kabupaten/kota memeriksa dan memastikan logistik pemilu tahun ini aman dari banjir. Saat ini, KPU pusat belum menerima laporan kerusakan logistik dari KPU daerah yang terkena banjir.

"Kita sedang menyiapkan surat edaran untuk mengingatkan KPU kabupaten kota supaya mengelola gudangnya dengan baik. Apalagi sekarang masuk musim hujan yang pada puncaknya, jadi mereka harus memastikan bilik suara dan kotak suara terutama yang sudah diadakan tahun 2013 yang lalu manajemannya bisa memastikan barang-barang itu aman," kata Husni kepada wartawan.

Ketua KPU Husni Kamil Manik menambahkan KPU tidak menyiapkan anggaran khusus untuk pengamanan logistik di daerah bencana. Sejumlah daerah di Indonesia saat ini diterjang banjjir karena curah hujan tinggi. Di antaranya Kota Manado dan Jakarta yang sempat terendam banjir.

Anggaran TPS

Sementara, terkait anggaran pembuatan Tempat Pemungutan Suara (TPS), Kementerian Keuangan belum menyetujui penambahan yang diajukan KPU. Husni mengatakan, penambahan anggaran itu masih dibahas dengan pemerintah. Kata dia, KPU mengajukan anggaran sebanyak Rp 500 ribu/TPS.

"Hari ini ada pembahasan rapat koordinasi antara pemerintah dengan KPU. Kalau KPU mengusulkan dari tahun anggaran yang lalu waktu anggaran tahun 2014 ini agar ditambah, dan Komisi II DPR sebenarnya sudah setuju penambahan Rp 250 ribu per TPS itu, tapi di Kementerian Keuangan ternyata belum disetujui. Oleh karenanya pembahasan ke arah sana diintensifkan sekarang," kata Husni Kamil Manik.

KPU telah mengajukan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk penyelenggaraan Pemilu 2014. Anggaran itu sudah mengcakup biaya pembuatan TPS. Semula biaya untuk TPS hanya dianggarkan Rp 250 ribu per TPS untuk 500 unit.

Editor: Anto Sidharta