Bagikan:

KPK: Bupati dan Wakil Bupati Paling Banyak Korup

KBR68H, Jakarta - Kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah mendominasi perkara yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan Agung sepanjang 2004-2012.

NASIONAL

Selasa, 28 Jan 2014 19:08 WIB

KPK: Bupati dan Wakil Bupati Paling Banyak Korup

korupsi, bupati

KBR68H, Jakarta - Kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah mendominasi perkara yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan Agung sepanjang 2004-2012.

KPK mencatat dalam kurun waktu tersebut, KPK menangani 290 kasus yang melibatkan kepala daerah. Dari kasus tersebut, sebanyak 200 kasus melibatkan kepala daerah tingkat kabupaten. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan, banyaknya korupsi ini sukses meruntuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan daerah.

"Apa itu korupsi politik? Pertama dilakukan oleh pejabat publik. Kedua dilakukan dengan cara menyalahgunakan kewenangannya. Jadi bukan sekadar dia menyalahgunakan kewenangannya, tapi punya impilkasi atau dampak rusaknya kepercayaan publik serta bertentangan dengan standar etik perilaku pejabat publik dan budaya politik serta aturan regulasi," kata Wakil Ketua DPR, Bambang WIdjajanto, Selasa (28/1).

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menambahkan, dari 290 kasus korupsi itu, hanya 45 kasus yang ditangani oleh KPK. Sementara itu, di tingkat DPR dan DPRD, dalam kurun waktu 2004-2013 tercatat 73 kasus korupsi. Bambang mengatakan, di era reformasi masyarakat menginginkan pemberantasan korupsi, tapi harapan itu tak sesuai dengan banyaknya kasus rasuah yang ditangani lembaga penegak hukum.


Bambang melanjutkan, korupsi ini mengganggu hak dan kepentingan publik yang akhirnya merusak kepercayaan publik. Berikut ini jumlah kasus korupsi di tingkatan kepala daerah (selama 2004-2012): Gubernur: 20 kasus Wakil Gubernur: 7 kasus Bupati: 156 kasus Wakil Bupati: 46 kasus Wali Kota: 41 kasus Wakil Wali Kota: 20 kasus Total: 290 kasus DPR & DPRD (selama 2004-2013): 73 kasus.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending