KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dinilai gagal memberikan persyaratan izin penambangan di wilayahnya.
Ini menyusul ledakan yang terjadi di terowongan perusahaan tambang PT Dasrat Sarana Arang Sejati pekan lalu yang menyebabkan 5 pekerjanya tertimbun. Koordintaor Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Hendri Siregar mengatakan mestinya pemerintah setempat belajar dari kejadian ledakan tambang pada 2009 yang menewaskan 32 penambang. Dia mendesak penambangan di sana ditutup.
"Satu orang pun meninggal, itu sudah jadi pelajaran penting bagi orang untuk tidak berpikir hal yang sama. Apalagi 2009, 30an orang tewas. Artinya ini tidak hanya kelalaian, tapi juga semata-mata ketidakmampuan pemerintah dan melakukan pembiaran agar itu terjadi kembali. Kalau mereka mikir keselamatan rakyat, hal itu (penutupan-red) ya seharusnya dilakukan,” ujarnya.
Koordinator Jatam Hendri Siregar menambahkan pemerintah kota Sawahlunto harus bisa meyakinkan warganya yang mayoritas penambang untuk berganti profesi. Ujarnya lagi pemda setempat harus mencarikan lapangan pekerjaan baru untuk mereka.
Pekan lalu tambang di Sawahlunto meledak dan menimbun 5 pekerjanya. Satu orang dipastikan tewas dan sisanya masih dicari. Salah satu kesulitan evakuasi tersebut adalah medan yang curam dan banyaknya kandungan gas metan yang mudah meledak di sekitar tambang. Ledakan ini diduga dipicu percikan api dari alat tambang yang membakar gas metana di terowongan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Jatam: Tutup Segara Tambang Sawahlunto!
KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dinilai gagal memberikan persyaratan izin penambangan di wilayahnya.

NASIONAL
Selasa, 28 Jan 2014 21:04 WIB


Tutup Segara Tambang Sawahlunto
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai