Bagikan:

Elpiji Naik, Pedagang Warteg Ancam Beralih ke Batubara

KBR68H, Jakarta - Para pedagang warung tegal mengancam bakal menggunakan bahan bakar batubara jika harga elpiji 12 kilogram tidak turun dalam waktu dekat.

NASIONAL

Minggu, 05 Jan 2014 15:05 WIB

Elpiji Naik, Pedagang Warteg Ancam Beralih ke Batubara

Elpiji Naik, Pedagang Warteg, Batubara


KBR68H, Jakarta - Para pedagang warung tegal mengancam bakal menggunakan bahan bakar batubara jika harga elpiji 12 kilogram tidak turun dalam waktu dekat. Ketua Umum Koperasi Warteg Sastoro beralasan, batubara lebih murah dari elpiji. Kata dia, penggunaan batubara sebelumnya pernah diujicoba 10 tahun lalu, namun belum berhasil. Kali ini pihaknya akan menyiapkan secara matang semua sarana dan prasarana agar seluruh pedagang warteg bisa beralih menggunakan batubara untuk memasak.

"Saya akan coba kita produksi sendiri nanti Warteg. Jadi nanti langsung kita kelola itu batubaranya supaya sistemnya enggak kayak yang dulu. Memang dulu itu ada kendalanya kalau pengapian pertamanya agak lama. Coba nanti kita bikin teknologinya agak canggih. Supaya ketika dinyalakan dalam waktu yang singkat dalam waktu lima menit sudah membaranya panas sekali ke masakan. Saya akan coba nanti. Kalau teman-teman siap saja bagaimana dari pihak kita," jelas Sastoro kepada KBR68H, Minggu (05/01).

Sebelumnya, para pedagang warteg mengeluhkan kenaikan harga elpiji 12 kilogram yang dilakukan oleh Pertamina awal tahun ini. Kenaikan ini merugikan pedagang warteg karena elpiji merupakan elemen penting dalam usaha ini. Namun asosiasi pedagang warteg belum berencana untuk menaikkan harga makanan yang dijual. Kenaikan akan dikaji dahulu sebelum mengambil sikap. (Baca:Naikkan Harga Gas Elpiji, Pertamina Tidak Berkoordinasi Dengan Pemerintah)


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending