Bagikan:

DPR Desak Kemendag Hitung Ulang Batas Normal Harga Daging Sapi

KBR68H, Jakarta - Komisi Perdagangan DPR meminta pemerintah menghitung ulang rencana penaikkan harga normal penjualan daging sapi di tingkat ritel dan eceran

NASIONAL

Minggu, 12 Jan 2014 12:06 WIB

Author

Nur Azizah

DPR Desak Kemendag Hitung Ulang Batas Normal Harga Daging Sapi

DPR Desak Kemendag Hitung Ulang Batas Normal Harga Daging Sapi

KBR68H, Jakarta - Komisi Perdagangan DPR meminta pemerintah menghitung ulang rencana penaikkan harga normal penjualan daging sapi di tingkat ritel dan eceran. Wakil Ketua Komisi Perdagangan DPR, Aria Bima mengatakan, langkah ini dilakukan agar penetapan batas harga normal mampu meningkatkan ekonomi para peternak. Hal ini, menurut Aria, agar Indonesia tidak bergantung pada daging sapi impor.

"Kalau harga segitu takut saya yang untung sapi sapi import. Nanti peternak tidak mau lagi nernak. Saya pengen lihat bener kalau itu 91 di harga pasar. Untuk saat ini saya katakan. Karena cos produksi yang demikian tinggi. Bunga bank apalagi kalau mereka pakai Bukopin atau BRI. Jadi mohon dikalkulasi yang lebih bijak supaya kita ingin menggairahkan para peternak itu tumbuh. Karena kalau tidak harga batas bawah itu tidak sebanding walapun sekarang sudah naik dengan kebijakan 92 ribu. Takut saya para peternak itu lesu, kalau lesu kita akan semakin defisit. Kalau defisit yang untung importir," ujar Aria Bima yang dihubungi KBR68H, Minggu (12/01).

Jumat lalu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan akan menaikkan batas maksimal harga normal daging sapi hingga 20 persen. Sebelumnya batas maksimal harga normal daging sapi di tingkat eceran sebesar Rp 76,000/Kg akan naik menjadi sekitar Rp 91,000/Kg. Gita beralasan, penaikan ini akibat pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang berimbas pada harga sapi hidup dan daging sapi impor. Namun Gita belum memutuskan kapan harga acuan itu akan diberlakukan. Sebab Kemendag masih kesulitan memperkirakan harga daging sapi di 2014 ini.

Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending