KBR68H, Jakarta - Buku Tadzkirah karya Abu Bakar Baasyir hingga kini banyak diminati oleh majelis taklim dan simpatisan ustadz tersebut. Sebelumnya, Kapolri Sutarman melarang peredaran buku itu karea telah melegalkan perampokan untuk mendanai aksi terorisme. Kuasa Hukum Abu Bakar Baasyir, Michdan mengatakan, pendistribusian buku tersebut dikelola Jamaah Anshorut Tauhid (JAT). Kata dia, banyak majelis taklim yang berminat memiliki buku tersebut.
"Iya untuk kalangan yang meminta. Ustad memang memberikannya. Biasanya jemaah jemaah yang simpati pada ustad. Ustadz saya ingin bukunya diberikan oleh anggota JAT. Karena buku itu diterbitkan oleh ustadz Abu Bakar Baasyir, tentu orang orang yang di luar yang memberikan bantuan terhadap kontribusi bantuan terhadap orang orang yang membutuhkan buku itu. Saya tahu bawah animo banyak majelis majelis taklim yang simpati pada ustad ingin meminta tolong, tad, bukunya," jelas Michdan kepada KBR68H, Sabtu (04/01).
Buku Tadzkirah tulisan Abu bakar Baasyir berisi 198 halaman. Buku bersampul warna hijau itu memuat tafsir potongan ayat Alquran. Buku yang ditulis di kertas HVS putih itu terbagi menjadi 12 bab. Belasan bab itu terdiri dari Surat Ulama kepada Presiden, seruan Baasyir kepada penguasa untuk bertobat dan tidak mencampuradukkan Islam dan non Islam, rincian bekerja di Dinas Pemerintahan yang thaghut. Buku itu juga memuat butir-butir perlawanan terhadap sistem yang thaghut, termasuk status Amerika di hadapan kaum muslim. (Pengacara Ba'asyir: Tadzkirah Bukan Buku Anjuran Aksi Teror)
Editor: Damar Fery Ardiyan