KBR68H, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat kesulitan mengevakuasi empat korban ledakan tambang di Sawahlunto. Empat korban tersebut tertimbun di dalam terowongan tambang yang ambrol akibat ledakan. Kepala BPBD Sumbar Ade Edward mengatakan, sulitnya evakuasi disebabkan tingginya kadar gas metana dan CO2 yang masih tinggi di dalam terowongan.
"Selain itu tim juga harus memasang penyangga setiap bergerak maju. Karena lubang tambang bisa ambrol lagi. Terowongannya sempit dan mengeluarkan material juga harus estafet secara manual. Pengalaman tahun 2009 lalu saat ada ledakan tanpa longsoran itu butuh waktu 3 hari. Ini sepertinya lebih," kata Ade Edward saat dihubungi KBR68H.
Kepala BPBD Sumatera Barat Ade Edward menambahkan, telah meyiagakan sekitar 35 personil Basarnas 25 orang tim SAR profesional dengan alat bantu yang cukup. Sore ini tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menurunkan tim untuk memetakan posisi para korban secara lebih akurat.
Tiga hari lalu sebuah tambang kecil di Sawahlunto, Sumatera Barat meledak akibat percikan api dari alat tambang yang mengenai gas metana. Satu orang dilaporkan tewas sementara empat lainnya masih tertimbun.
BPBD Kesulitan Evakuasi Korban Tertimbun Tambang Sawahlunto
KBR68H, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat kesulitan mengevakuasi empat korban ledakan tambang di Sawahlunto.

NASIONAL
Minggu, 26 Jan 2014 15:24 WIB


BPBD, Tambang Sawahlunto, Tambang Batubara, Evakuasi, Korban
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai