KBR68H, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebarkan tim mitigasi bencana untuk menyelidiki kejadian tanah longsor yang terjadi di Indonesia. Pengiriman tim mitigasi bencana itu digilir lantaran petugasnya terbatas. Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Wawan Irawan, idealnya tim mitigasi bencana gerakan tanah yang harus menyelidiki ke lokasi kejadian berjumlah empat orang.
"Minimum dua sampai tiga orang. Itu ada yang tenaga ahlinya dua orang kemudian satu orang surveyor. Tapi idealnya biasanya empat orang," ujarnya di Kantor PVMBG, jalan Dipenogoro, Bandung (26/1).
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Wawan Irawan mengatakan, untuk saat ini pengiriman tim ke lokasi gerakan tanah ditentukan berdasar prioritas kedaruratan kejadian. Ini karena pada awal Januari kejadian gerakan tanah dan tanah longsor yang sering dipicu oleh tingginya intensitas hujan marak terjadi. Berdasarkan data resmi pemerintah terkait jumlah gerakan tanah atau tanah longsor tercatat 28 kasus dan banjir beserta tanah longsor 3 kejadian.
Banjir dan tanah longsor ini terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Maluku, Jambi, Lampung, dan Sulawesi Utara. PVMBG menerima laporan kejadian terakhir gerakan tanah di sejumlah titik di Kecamatan Petang, Bali.
Editor : Sutami