Bagikan:

ATEI: Hanya 3-4 Pengusaha Tambang Bisa Bangun Smelter

KBR68H, Jakarta - Jumlah perusahaan tambang yang mampu melaksanakan program hilirisasi mineral atau membangun smelter di Indonesia sangat sedikit.

NASIONAL

Jumat, 03 Jan 2014 08:06 WIB

Author

Rony Rahmata

ATEI: Hanya 3-4 Pengusaha Tambang Bisa Bangun Smelter

smelter, pengusaha tambang, tidak mampu

KBR68H, Jakarta - Jumlah perusahaan tambang yang mampu melaksanakan program hilirisasi mineral atau membangun smelter di Indonesia sangat sedikit. Dari ribuan perusahaan tambang, hanya tiga atau empat pengusaha yang bisa membangun smelter sendiri.

Ketua Asosiasi Tembaga Emas Indonesia ATEI Natsir Mansyur mengatakan kendala utama yang dirasakan pengusaha adalah biaya yang cukup besar untuk penyiapan smelter tersebut. Pembangunan smelter diperkirakan bisa mencapai Rp 15 triliun.

"Satu smelter itu biayanya mencapai 1,5 Miliar Dollar atau kurang lebih 15 Triliun Rupiah. Itu termasuk pembangkit listriknya, jadi untuk semuanyalah. Makanya, kesiapan pengusaha ini terbatas, tidak semua mampu," ujar Natsir dalam program sarapan pagi KBR68H.

Minggu depan pemerintah akan menjalankan program hilirisasi mineral. Melalui Undang-Undang tentang Minerba, pemerintah melarang perusahaan tambang mengekspor mineral dalam bentuk mentah. Pemerintah mewajibkan tiap perusahaan tambang membangun smelter atau unit pengolahan dan pemurnian hasil tambang sendiri.

Pembangunan smeltermerupakan salah satu persyaratan perusahaan tambang pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) diperbolehkan memperoleh surat perizinan ekspor (SPE) mineral mentah dari Kementerian Perdagangan.

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, saat ini sudah ada 36 perusahaan pemilik IUP yang diberi SPE pleji Kementerian Perdagangan. Perusahaan tersebut sebelumnya telah mendapat rekomendasi dari Kementerian ESDM lantaran telah lolos persyaratan clear and clean.

Editor: Doddy Rosadi


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending