KBR68H, Jakarta - Pemerintah menganggap perlu penyatuan sistem pelabuhan di Indonesia. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, jika selama ini pengurusan pengiriman logistik di pelabuhan harus melewati beberapa instansi seperti bea cukai, karantina dan Pelindo, maka nantinya cukup hanya melewati satu pintu.
Hatta mengatakan, penyatuan itu diperlukan untuk menekan biaya pengiriman logistik di Indonesia. Perubahan sistem tersebut diyakini mampu menekan biaya logistik menjadi 22 persen dari saat ini 25 persen dari pendapatan domesktik bruto.
"Ini tadi saya sudah jelaskan khusus untuk tempat pemeriksaan fisik terpadu sudah kita integrasikan. Sehingga kalau rilis dibea cukai rilis diharapkan sudah rilis juga di karantina.jangan rilis di bea cukai tapi masih ditahan di karantina. Ini meninggalkan highcosh dan beban bagi perusahaan tapi juga menimbulkan kesan tidak terpadu,” jelas Hatta Rajasa.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menambahkan, sistem integrasi logistik tersebut termasuk dalam modernisasi pelabuhan agar mampu berstandar internasional. Salah satunya dengan penerapan sistem pintu otomatis untuk meningkatkan kecepatan layanan masuk dan keluarnya kontainer di kawasan pelabuhan. Berbeda dengan praktik selama ini, yang dilakukan secara manual oleh dua petugas di setiap pintu.
Tekan Biaya Logistik, Pengurusan Pelabuhan Hanya 1 Pintu
Pemerintah menganggap perlu penyatuan sistem pelabuhan di Indonesia. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, jika selama ini pengurusan pengiriman logistik di pelabuhan harus melewati beberapa instansi seperti bea cukai, karantin

NASIONAL
Selasa, 22 Jan 2013 11:17 WIB


biaya logistik, satu pintu
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai