Bagikan:

Serikat Buruh Tak Akan Sweeping Perusahaan Pada 16 Januari

NASIONAL

Minggu, 13 Jan 2013 15:27 WIB

Buruh, UMP, KSPI

KBR68H, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memastikan tidak akan ada aksi sweeping atau penyisiran ke perusahaan-perusahaan dalam aksi demonstrasi besar-besaran pada 16 Januari mendatang.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal juga menjamin demo tidak mengganggu kegiatan publik dan tidak merusak fasilitas umum.

Said hanya akan mengimbau seluruh buruh di Jakarta dan sekitarnya ikut demo tersebut. Aksi itu akan digelar karena pemerintah dianggap memudahkan penangguhan pembayaran Upah Minimum Provinsi (UMP) 2013 yang diajukan pengusaha.

"Kita nanti akan ingatkan bahwa sweeping itu bisa dilakukan hanya ketika ada mogok nasional. Itu pilihan paling terakhir sekali, kalau pemerintah main-main dengan sikapnya sendiri," kata Said Iqbal. "Sebenarnya sweeping itu dilakukan oleh buruh untuk mengajak dengan cara-cara damai. Tapi prinsipnya sweeping dengan cara-cara anarkis itu harus dihindari."

Tentang permintaan penangguhan upah minimum, Said Iqbal mengatakan, "Ini kan aneh. Pemerintah membuat aturan tapi kemudian diralat dengan mempermudah aturan."

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menambahkan buruh akan kembali menggelar aksi kedua yang lebih besar pada 6 Februari mendatang.

Mereka bakal berdemonstrasi di depan istana Presiden dan DPR RI dengan menggiring 50 ribu buruh se-Jabodetabek. Buruh akan menuntut penolakan kenaikan tarif dasar listrik, meminta jaminan pensiun dan jaminan kesehatan segera diberlakukan.

Saat ini Kementerian Tenaga Kerja menerima lebih dari 1,300 proposal permintaan penangguhan pembayaran Upah Minimum Provinsi (UMP) 2013. Sekitar 900 diantaranya berasal dari Jakarta dan sekitarnya.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending