SBY Akui Sulit Turunkan Angka Kemiskinan

KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kesulitan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Di tahun 2013 ini, pemerintah mematok target penurunan angka kemiskinan menjadi sekitar 9,5 hingga 10,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta. Menurut Presiden, kesulitan itu disebabkan inflasi yang tiap tahun terus naik. Meski begitu Presiden SBY mengklaim penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun di atas 10 persen.

"Makin berhasil kita turunkan angka kemiskinan itu, yang tadinya tinggi sekali atau tinggi menjadi menengah, makin kecil makin kecil. Maka saat terkahir itu makin sulit untuk menurunkannya lagi. Jadi kalau ada dari sekian puluh persen jadi belasan persen itu cepat, tapi belasan persen jadi single digit itu tidak mudah, angka kemiskinan masih tinggi. Oleh karena itu, karena kita sudah tahu. Diperlukan langkah ekstra," kata SBY di JCC, Senin (28/1).

Presiden SBY menambahkan, untuk menurunkan angka kemiskinan perlu dijaga penaikkan inflasi tiap tahun supaya tidak besar. Sebab inflasi akan menyebabkan kemiskinan dan kesenjangan sosial semakin tinggi. Sebelumnya, Pemerintah mengklaim angka kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun menurun. Di tahun 2010 angka kemiskinan mencapai 31 juta jiwa, kemudian menurun jadi 30 juta di tahun 2011. Hingga Maret 2012, tingkat kemiskinan di Indonesia adalah 29,13 juta jiwa.