Bagikan:

Pergantian Komandan Kodiklat TNI dan Sesmilpres

KBR68H, Jakarta - Mabes TNI baru saja mengumumkan terbitnya Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/29/I/2013, yang berisi ketetapan pergantian sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI, antara lain Komandan Kodiklat TNI dan Sekretaris Militer Presiden

NASIONAL

Selasa, 22 Jan 2013 16:03 WIB

Author

Aris Santoso

kodiklat, TNI

KBR68H, Jakarta - Mabes TNI baru saja mengumumkan terbitnya Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/29/I/2013, yang berisi ketetapan pergantian sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI, antara lain Komandan Kodiklat TNI dan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Kemsetneg.

Untuk Komandan Kodiklat TNI, Djumadi digantikan oleh Chaidir Serunting Sakti.  Djumadi selanjutnya menjadi pengajar bidang kewaspadaan nasional Lemhanas, sementara Chaidir Serunting Sakti sebelumnya adalah Wairjen TNI.  Kemudian Benny Indra Pujihastono diangkat sebagai Sesmilpres Kemsetneg, menggantikan Hadiyan Suminta. Benny Indra sebelum adalah Waaspam KSAD,  dan Hadiyan Suminta selanjutnya menjadi Pati Mabes TNI

Surat keputusan yang sama juga mempromosikan tiga perwira menengah berpangkat kolonel, masuk dalam jajaran pati bintang satu.  Pertama adalah   Irwansyah, dari Paban VI/Kermamil Sopsad menjadi Waaspam KSAD. Kedua, Siswoyo Hari Santoso dari Dandenma Mabes TNI AL menjadi Danpasmar I Kormar. Ketiga, Nil Handri dari Paban I / Ren Sopsau menjadi Kadispotdirga (Kepala Dinas Potensi Dirgantara) TNI AU.

Dalam catatan KBR68H, Irwansyah mulai dikenal publik, saat diangkat sebagai Komandan Yonif 100/Raider, di Medan, pada akhir tahun 2002. Saat itu Yonif 100 baru saja terlibat bentrokan dengan anggota Brimob Polda Sumut, di kawasan Binjai. Sebagai konsekuensi kasus tersebut, Danyon 100 Madsuni (kini Irkopassus) diberhentikan, untuk kemudian digantikan oleh Irwansyah.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending