KBR68H, Jakarta - Indonesia disarankan ikut campur tangan dalam penanganan konflik berkepanjangan di Suriah. Ini menyusul permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar Presiden Suriah Bashar al-Assad mengundurkan diri. Pengamat Timur Tengah, Smith Al-Hadar mengatakan, Indonesia memiliki peran strategis karena masih dapat dipercaya oleh Ashad.
"Jangan cuman mengikuti yang diinginkan Amerika Serikat atau Iran. Bagusnya Indonesia memiliki konsep perdamaian di Suriah sendiri. Bagaimana suatu rezim seperti Bashar Al-Assad ini bisa diturunkan atau menurunkan diri dan terjadi proses transisi di Suriah secara damai. Suriah akan bisa mendengar dan mempertimbangkan karena selama ini kita selalu bersikap konsisten non-intervensi di negara-negara Arab selama ini,"jelasnya.
Sebelumnya, Indonesia hanya mengatakan konflik Suriah mesti dituntaskan melalui jalur damai. Sejak Maret dua tahun lalu, pemberontak bersenjata dengan bantuan Barat dan sejumlah negara Arab melancarkan pemberontakan terhadap kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad di Suriah. Konflik bersenjata itu menewaskan lebih 60 ribu jiwa dari kedua belah pihak.Belakangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Presiden Bashar al Assad mundur dari jabatannya.
Minta Assad Turun, Indonesia Mesti Campur Tangan Langsung Konflik Suriah
- Indonesia disarankan ikut campur tangan dalam penanganan konflik berkepanjangan di Suriah.

NASIONAL
Selasa, 08 Jan 2013 08:59 WIB


suriah, indonesia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai