Bagikan:

KPK Geledah Kantor Kementan dan PT Indoguna Utama

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Kementerian Pertanian dan PT Indoguna Utama. Penggeledahan ini sebagai tindak lanjut dari pengusutan kasus suap kuota impor daging sapi yang diduga melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera PKS Lut

NASIONAL

Kamis, 31 Jan 2013 14:31 WIB

KPK Geledah Kantor Kementan dan PT Indoguna Utama

korupsi, impor sapi, pks, kpk

KBR68H, Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Kementerian Pertanian dan PT Indoguna Utama. Penggeledahan ini sebagai tindak lanjut dari pengusutan kasus suap kuota impor daging sapi yang diduga melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera PKS Luthfi Hassan Ishaq. Tapi, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto menolak menjelaskan hasil penggeledahan tim penyidik KPK.

“Terakhir ya. Apaan coba? Kan baru dipasangin KPK line. Makanya saya mesti cek nih, kan baru dipasang KPK line, artinya kalau KPK line itu tidak boleh masuk nih, harus diamankan dulu. Apakah dilakukan penggeledahan, saya mesti tanya? Nanti kalau saya bilang belum udah dikirim, saya bilang sudah, ngga tahunya belum,” terang Bambang Widjojanto usai diskusi media di Kantor KPK.

Sebelumnya, KPK menangkap tangan empat orang di sebuah hotel di Jakarta. Keempat orang itu yakni; Arya Abdi Effendy, Juard Effendi, Ahmad Fathanah serta seorang perempuan berinisial M. Mereka ditangkap ketika hendak melakukan transaksi suap terkait impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

KPK menyita bukti uang Rp 1 miliar dalam penangkapan itu. Uang itu diberikan oleh direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi, kepada Ahmad Fathanah untuk mempermudah proses impor daging sapi. Dalam kasus ini KPK telah menetapkan ketiga orang yang ditangkap menjadi tersangka, bersama Presiden PKS Luthfi Hassan Ishaq.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending